News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terungkap, Terduga Teroris Ini Miliki KTP Bali, Dua Anaknya Juga Lahir di Bali

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para terduga teroris yang dihadirkan dalam konferensi pers sedang dikawal oleh polisi beratribut lengkap, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Sebelumnya, Kapolda Bali, Irjen Pol Dr. Petrus R. Golose menyampaikan setelah peristiwa penusukan MenkoPolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, langsung menggelar pertemuan dengan pejabat utama Polda Bali.

“Pada waktu kejadian yang terjadi (penusukan Wiranto) yang kita tahu bersama itu dilakukan oleh kelompok yang berada di jaringan Banten.

Saya juga berdiskusi kita dari pemantauan kita yang ada semuanya kita sudah memantau (pergerakan dua terduga teroris yang dibekuk),” imbuh Irjen Petrus Golose, Sabtu (12/10/2019) di Lapangan Tembak Brimobda Bali.

Perwira dengan dua bintang di pundak ini menambahkan pihaknya selalu responsif bukan hanya defensif dan pemantauan terus dilakukan Kepolisian.

“Sebenarnya target (AT dan ZIA) sudah kita pantau. Karena mereka akan meninggalkan Pulau Bali sehingga kita melakukan apa yang disebut read planning and execution (penangkapan). Itu dilakukan pada pukul 2.35 Wita dua hari yang lalu pada waktu pagi hari,” ungkap Irjen Petrus Golose.

Kenapa diamankan atau ditangkap?

Mantan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT ini menyampaikan penangkapan dilakukan karena jaringannya (Abu Rara dan Istri) melakukan hal yang tidak bisa di tolerir (penusukan terhadap Wiranto).

“Sekarang kita melakukan tindakan itu tentunya yang disebut dengan preemptive strike. Kita melakukan kegiatan preventif, pre-emptive untuk mencegah kelompok-kelompok ini untuk melakukan tindakan (tindakan serupa maupun lebih),” ungkapnya.

Dari hasil pemantauan Polda Bali keduanya ini sudah lama tinggal di Pulau Dewata.

“Sudah beberapa lama sebenarnya mereka (tinggal di Bali) dan semuanya satu jaringan. Hasil pemantauan selama mereka tidak melakukan kegiatan yang tentunya mengganggu warga Bali. Biarkanlah kami (Polisi) yang tidak tidur kalian (warga Bali) yang tidur,” tegasnya.

Irjen Petrus Golose kembali menegaskan, tetapi begitu Negara terusik kami juga harus muncul sebagai penjaga martabat negara.

Di samping polisi melayani masyarakat, kepolisian juga harus menjaga martabat negara dari orang-orang seperti ini.

Saat disinggung mengenai amaliah yang akan dilakukan AT dan ZAI di mana? Kapolda Bali mengatakan dari hasil pemantauan dan hasil pemeriksaan, mereka akan melakukan.

Tetapi kan yang bersangkutan diawasi sehingga pada waktu selnya (jaringan mereka) bergerak. Kami juga tidak mau ambil risiko tetapi selama tidak melakukan kegiatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini