Novi mengatakan, suaminya diantarkan oleh aparat sekira pukul 20.30 WIB.
"Dia (Tri) gak tahu apa-apa, cuman dia cerita, pas ke toko bangunan beli bahan (neon box) tiba-tiba didekap, dia bilang kaget ditanya-tanyain, padahal incerannya Aul sama Rifky," cerita Novi.
"Jadi kemarin Rifky itu belum ngerjain (pekerjaan plafon), masih dikasih gambar, dan nunggu di rumah, terus laki saya ke toko bangunan nyari bahan," imbuh Novi.
Baca: Jokowi Tidak Kesulitan Cari Menteri
Novi menuturkan, jika Rifky bekerja bersama suaminya baru selama dua minggu.
"Rifky baru-baru saja kerja dengan suami saya, dan gak tahu Rifky kalau terlibat," ucap Novi.
Terkait laptop yang diamankan oleh Densus 88, Novi menerangkan, jika laptop tersebut milik anaknya.
"Kalau laptop itu punya anak saya buat nonton Youtube, gak ada yang lain, kalau kabel itu bekas buat neon box," jelas Novi.
Tri Haryono belum bisa ditemui lantaran masih syok atas apa yang menimpa dirinya.
Giatkan Babinkamtibmas
Polda Lampung lebih menggiatkan Babinkamtibmas untuk lebih dekat dengan masyarakat, guna menangkal paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat.
Hal tersebut buntut dari serangkaian penggeledahan dan penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 Anti Teror, enam terduga teroris di Bandar Lampung sejak Minggu, 13 Oktober 2019 hingga Selasa (15/10/2019).
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, upaya untuk menangkal terorisme dan radikalisme berawal dari hal terkecil.
"Karena terorisme itu muncul dari inteloransi dan menjadi yang radikal, maka peran keluarga sangat penting, itu hal terkecil, sehingga Babinkamtimas sekarang (harus lebih) mendekat pada masyarakat," kata Zahwani Pandra Arsyad, Rabu (16/10/2019).
Zahwani Pandra Arsyad mengungakapkan, aksi terorisme tidak hanya terjadi yang kasat mata saja, tetapi juga melakukan kegiatan amaliah secara masih melalui masif di media sosial.