Keputusan menginap itu, karena rencana mereka ke Yogyakarta pada Minggu paginya, daripada harus kembali ke Temanggung.
"Sekitar jam 12 malam kita baru masuk ke kamar, ngecek-ngecek tas, ada sekitar 50-an. Terus kita tidur sekitar jam 02.00, baru tidur sebentar jam 03.00 sudah digerebek. Dan posisinya dia tidur pakai baju lengkap, saya berbaju lengkap, anaknya tidur di tengah," ceritanya.
Ia terbangun lantaran ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu.
Ia pun berinisiatif membuka pintu, lantaran merasa ada yang tidak beres.
Baca: Keluarga Kena Apes Ulah Djeni yang Gelapkan 62 Mobil, Ini Kesaksian Siska Soal Gaya Hidup Kakaknya
"Jadi tidak ada didobrak. Saya masih ingat, yang ngetuk itu Propam sini (Polres Temanggung, red). Kalau niatnya kita mau gitu, ngapain harus ngajak anak, gak etis juga," ujarnya.
Riyo kembali menegaskan, tak melakukan perbuatan sebagaimana yang dituduhkan atau didugakan kepadanya dan juga kepada IN.
"Intinya juga, kita tidak melakukan apa-apa di situ, dia pada saat itu kondisinya juga sedang menstruasi," ujarnya.
Kendati mengaku tak melakukan perselingkuhan dan perzinahan, Riyo mengaku sampai saat ini pemeriksaan terhadap aduan tersebut masih berlangsung.
"Masih, masih diperiksa," akunya.
Meski demikian, pada Senin usai penggerebekan itu, ia langsung berdinas. Tak ada persoalan.
"Ini kan prosesnya belum ada laporan, baru aduan, baru penyelidikan. Makanya, yang kita sesali adalah seolah-olah kami dipersalahkan, seolah kami sudah melakukan zina, menyudutkan kami," ucapnya.
IN Berinisiatif Ajak Menginap
Senada disampaikan IN, saat penggerebekan mereka masih berpakaian lengkap.
Begitu pun, saat pintu kamar dibuka, ia masih tertidur bersama anak keduanya.