"Alhamdulillah sekarang sudah pada pulih dan sadar, ada juga beberapa siswa yang masih kesurupan, dan sudah kita beritahukan kepada wali siswanya," imbuhnya.
Dirinya menghimbau kepada para siswa untuk tetap tenang dan jangan sampai termenung, selalu tingkatkan iman, karena jika melamun tentunya akan lebih mudah kesurupanya.
Rosnaini mengatakan, kejadian ini merupakan kali pertama terjadi secara massal, karena memang sebelumnya pernah terjadi namun hanya satu orang saja.
Pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Pendidikan setempat untuk diambil solusi dan langkah kedepannya.
Baca: Ikut Rencanakan Pembakaran Jenazah Suami dan Anak Aulia Kesuma, Tersangka Pura-pura Kesurupan!
Baca: Pembuat Skenario Pembunuhan Pupung dan Dana Pura-pura Kesurupan Ketika Hendak Beraksi, Ini Alasannya
SMP 14 Tanjung Palas
Sebelumnya, kasus kesurupan massal juga sempat terjadi di SMPN 14 Tanjung Palas, Dumai dalam dua hari berturut-turut pada Rabu dan Kamis (16-17/10/2019).
Laporan Tribunpekanbaru, sebanyak 40 siswa SMPN 14 Tanjung palas mengalami kesurupan pada Kamis (17/10/2019).
Sementara sehari sebelumnya pada rabu (16/10/2019), sebanyak 23 siswa juga mengalami kesurupan.
Sama seperti di SMPN 1 Dumai, para siswa secara bergantian tiba-tiba berteriak-teriak hingga ada yang pingsan.
Akibat peristiwa tersebut, pihak sekolah memilih untuk memulangkan siswanya lebih dini.
Kepala Sekolah SMPN 14 Tanjung Talas, Dumai, Romlah mengatakan peristiwa tersebut terjadi setelah pembacaan al-quran dan secara tiba-tiba siswa kesurupan.
Atas kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dan telah memutuskan untuk meliburkan peserta didik sampai Sabtu (19/10/2019).
"Kejadian ini pertama kali terjadi, bahkan saat sejak jadi guru hingga jadi kepala sekolah."
"Terkait meliburkan peserta didik, kami sudah koordinasi dengan disdik dan telah di setujui oleh Disdik," tutur Romlah.
(Tribunnews.com/Tio) (Tribunpekanbaru/DonnyKusuma)