TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) menduga ada mobilisasi massa terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Wamena, Papua.
Komnas HAM pun meminta aparat keamanan mencari tahu adakah mobilisasi massa terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Wamena, Papua.
"Kami minta aparat keamanan mencari tahu dan menelusuri, adakah mobilisasi massa dalam kerusuhan di Wamena. Kita tahu, di sana itu dikelilingi gunung-gunung, dan saat kerusuhan terjadi, ada dugaan mobilisasi massa dari masyarakat yang tinggal di gunung," ujar Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Komnas HAM, lanjutnya, berharap aparat keamanan mencari tahu bagaimana munculnya massa pada kerusuhan di Wamena, apakah ada yang memobilisasi atau tidak dan seperti apa koordinasinya.
"Karena massa datang itu begitu banyak, kalau dalam bahasa sederhananya datang dari delapan penjuru, dari mana-mana. Ini harus dicari tahu polisi sehingga kita bisa lebih tahu detail bagaimana kerusuhan terjadi," jelasnya.
Diberitakan, kerusuhan Wamena yang berawal dari aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
• Permintaan Komnas HAM kepada Jokowi: Tolong Tempatkan Masalah Papua Nomor 1