Petugas kami pun turut mengevakuasi bus karena medannya sulit untuk putar balik," tambahnya.
Berdasar laporan kepolisian, bus yang tersesat di Bukit Tunggangan adalah Bus Sudiro Tunggal Jaya AE7034UP.
Adapun Sektiawan Aji Suwanto warga Bogor Timur, Jawa Barat.
"Si sopir memang tak hapal medan jalan.
Jadi dia pakai Google Maps, lalu kesasar.
Saya minta tolong, kalau ada info hoaks seperti ini di wilayah hukum Tirtomoyo, segera kabari saya.
Sekali lagi saya tegaskan itu hoaks," tandas AKP Sarno kepada Tribunjateng.com.
Perlu diketahui, bukan sekali ini saja pengendara atau sopir tersesat karena berpedoman GPS.
Bahkan ada yang menyebabkan kecelakaan seperti terjadi pada 17 November 2017 silam.
Ketika itu, satu unit minibus Isuzu Elf B1865NMO masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter di turunan Simpur Gunung Lio di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes.
Musibah ini terjadi pada Jumat dini hari.
Kapolsek Banjarharjo, AKP Kamal Hasan, saat itu menuturkan kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB itu menimpa lima orang termasuk sopir minibus.
"Ada lima orang di dalam minibus. Tiga orang mengalami patah tulang kaki dan dua luka- luka ringan," kata Kamal.
Ia menerangkan, minibus tersebut membawa rombongan hajatan dari Cilacap hendak ke Tangerang.