TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Lompobattang dilaporkan masih terus melanda hingga Selasa (22/10/2019) hari ini.
Kebakaran kawasan lahan bahkan telah merambah hingga ke kawasan Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa.
Camat Tinggimoncong Andry Maurizt menyampaikan, total lahan yang terbakar di wilayah diperkirakan mencapai luas 10 hektare.
Menurutnya, api merambah ke wilayahnya sejak Selasa (22/10/2019) pukul 00.30 Wita.
Api pertama kali muncul pada pos 2 Gunung Bawakaraeng Lingkungan Lembanna Kelurahan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
Lahan tersebut adalah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKPSDA).
"Sampai pagi ini masih ada titik api," kata Andry Maurizt kepada Tribun Timur.
Api terus meluas dan menyulitkan petugas karena tiupan angin yang bertiup kencang. Bahkan api telah meluas hingga ke pos 3 dan pos 1.
Soal & Kunci Jawaban Buku Latihan Matematika Kelas 5 SD Halaman 41 Kurikulum Merdeka : Latihan Bab 3
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
"Api sudah merambah mendekati kampung Topidi Kelurahan Bontolerung," bebernya.
Baca: Sebagian Produk Perikanan Indonesia Sulit Masuk Pasar Global Karena Ini
Petugas gabungan masih terus berjuang memadamkan api hingga saat ini. Langkah-langkah yang dilakukan petugas yakni mendatangi TKP dan membantu memadamkan api.
"Kita juga berkoordinasi dengan tim Manggala Agni dan instansi terkait," terang Andry Maurizt.
Tim gabungan hanya menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api. Peralatan itu yakni rangsel air.
Kebakaran Lahan di Uluere Bantaeng
Lahan terbakar di Muntea, Loka, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin (9/9/2019).
Kebakaran terjadi diduga karena adanya pembukaan lahan baru.
Dua unit armada pemadam dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Kasi Ops Damkar Bantaeng, Irfan Nurmin mengatakan kebakaran terjadi sejak pagi hingga malam ini.
Sekitar pukul 17.00 Wita, Camat Uluere sempat melaporkan ke damkar api mulai mendekat ke pemukiman warga.
Baca: Curhatan Pramugari Kapal Pesiar Mewah Layani Penumpang Kaya, Harus Serba Bisa
"Api belum padam, lahan terlalu luas apalagi angin sangat kencang sehingga api sulit dipadamkan," kata Irfan.
"Dua armada tidak cukup karena sudah ada puluhan hektar lahan terbakar. Jadi saat ini tidak ada lagi armada yang diturunkan karena susah akses jalan kesana dengan melewati jalan berkelok," tambahnya.
Suhu di Sulsel 38,2 Derajat Celcius, Waspada Kebakaran
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini agar waspada dengan suhu ekstrem yang akan melanda wilayah Sulawesi Selatan
Berdasarkan historis data pencatatan parameter cuaca termasuk suhu ekstrim yang terjadi di wilayah Sulsel termasuk wilayah Makassar dan sekitarnya didominasi terjadi pada bulan Oktober.
Itu dibuktikan dengan hasil pengamatan BMKG sekitar pukul 13.00 wita bahwa suhu hari ini tercatat mencapai 38.2 celcius. Suhu ini diatas ambang batas normal.
Baca: Sri Mulyani Tetap Jadi Menteri Keuangan, Intip Sosok Suami yang Berperan Besar di Balik Suksesnya
"Ini merupakan suhu tertinggi untuk bulan Oktober sepanjang pengamatan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Maros yang meliputi Wilayah Sulawesi dan Maluku, Hartanto, kepada Tribun, Minggu (20/10/2019).
Ini merupakan suhu tertinggi untuk tahun ini tanpa dipengaruhi oleh El Nino, suhu tertinggi ketiga yang pernah terjadi (2 tertinggi saat El Nino).
"Ini terjadi karena dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang mencapai maksimum, tidak ada tutupan awan signifikan dan angin timuran yang menguat," paparnya.
Hartanto suhu di atas 35 derajat celcius merupakan suhu paling tinggi sempanjang beberapa tahun silam. Dimana pada tahun 1994 suhu tertinggi mencapai 37,6 derajat celcius. Lalu 2014 suhu tertinggi tercatat hanya Rp 37,8 derajat celcius.
Kondisi suhu ekstrem (lebih dari 35 Celcius) diprediksikan kata Hartanto masih akan terjadi selama bulan oktober 2019 tahun ini.
Olehnya dengan suhu ekstrim, Hartanto mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kebakaran Hutan Merambah ke Gunung Bawakaraeng, 10 Hektare Terbakar