TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Apriyanita (50) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kamboja Palembang, Sabtu (26/10/2019).
Apriyanita merupakan ASN Kementerian PU balai besar jalan dan jembatan metropolitan Satker wilayah III Palembang ditemukan tewas mengenaskan, Jumat (25/10/2019).
Jenazah korban ditemukan terkubur di TPU Kandang kawat. Kuburannya bahkan dicor dengan semen oleh tersangka untuk menghilangkan jejak.
Feti Mardiana, adik kandung korban mengaku sangat kehilangan sosok kakak yang sangat pengayom bagi adik-adiknya.
"Saya anak ketiga, almarhumah anak kedua. Kami lima bersaudara. Almarhumah orangnya tidak neko-neko, kalau ada masalah kami saling cerita. Dia sangat memikirkan keluarga," ujar Feti saat ditemui di sela pemakaman.
Dikatakan Feti, terakhir kali dirinya bertemu dengan korban pada saat peringatan 2 tahun meninggalnya orang tua mereka. Tepatnya pada 14 September 2019 lalu.
Dalam kesehariannya, selain berprofesi sebagai ASN, korban juga memiliki usaha sampingan berupa kos-kosan dan rumah makan..
"Almarhumah menikah tahun 2011, satu tahun kemudian suaminya meninggal dan tidak menikah lagi sampai sekarang," tuturnya.
Feti mengaku, tidak mengenal pembunuh kakaknya.
Dia berharap agar para tersangka dihukum dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Mereka harus mendapatkan hukuman setimpal. Hukuman mati sangat pas untuk mereka," ujarnya.
Apriyanita (50) PNS Kementerian BU Balai Jalan Palembang diduga jadi korban pembunuhan.
Mayatnya ditemukan masih mengenakan pakaian PNS dan dicor semen lalu dikuburkan di TPU Kandang Kawat Palembang, Jumat (25/10).
Sebelumn mayatnya ditemukan hari ini, pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Apriyanita dengan dugaan penculikan pada 9 Oktober lalu.