Dari laporan kepolisian yang didapat Tribunsumsel.com, keluarga korban atas nama Fety Mardiyana melapor ke polisi pada 9 Oktober.
Dalam laporan itu disebutkan Feti terakhir kali berhubungan dengan Apriyati melalui telepon.
Saat itu korban menelepon dan bilang, "Tunggu sebentar Feti, agek (nanti) ada yang nak (ingin) aku omongi samo kau. Sekarang aku mau menemui pak lurah, Ado yang nak ditandatangani," setealh itu ponsel dimatikan.
Setelah itu korban tak pernah lagi bisa dihubungi.
Setelah itu Feti berusaha mencari keberadaan korban.
Masih menurut laporan itu, dari keterangan saksi-saksi bahwa terakhir kali korban terlihat menaiki mobil kijang Inova warna hitam bersama seorang laki-laki yang diduga bernama YT.
Menurut saksi, saat itu korban sempat bilang "tunggu dulu ada yang tertinggal" lalu korban masuk ke dalam rumah.
Menurut saksi, mobil tersebut berputar-putar di sekitar rumah korban.
Dalam laporan itu juga dituliskan ada informasi bukti transfer sebesar Rp 145 juta dari rekening korban ke rekening bank Mandiri atas nama Yudi Tama.
Keluarga melaporkan bahwa hilangnya Apriyanita ini ada hubungannya dengan bisnis jual belu mobil.
Mayat Apriyanita (50) PNS Kementerian PU Balai Jalan Palembang pertama kali ditemukan oleh petugas penggali kuburan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, ada penggali kubur yang sedang menggali kuburan menemukan coran semen dan telihat didalamnya ada tampak baju PNS.
Penggali curiga dan akhirnya saat diteliti ternyata itu adalah mayat yang sudah dicor.
(TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Isak Tangis Keluarga Apriyanita saat Pemakaman, ASN Kementerian PU Dibunuh Lalu Mayat Dicor Semen, https://sumsel.tribunnews.com/2019/10/26/isak-tangis-keluarga-apriyanita-saat-pemakaman-asn-kementeria-pu-dibunuh-lalu-mayat-dicor-semen?page=all