Namun pada pukul 03.00 Wib, dia pamitan pulang kepada rekan kerjanya.
Dia beralasan istrinya sakit, sehingga perlu menengoknya.
Rendi mengaku sempat melihat album pernikahannya dengan sang istri setibanya di rumah.
Persoalan yang menghimpitnya, membuat dia pindah tidur ke kamar depan.
Baca: Ini Alasan Masnidar Seorang Wanita PNS di Makassar Menyetujui Suaminya yang Juga PNS Menikah Lagi
Menurut penuturannya, sang istri mengikutinya pindah tidur ke kamar tersebut.
Sekitar pukul 04.30 Wib, saat istrinya menemaninya tiduran di kasur, Rendi tiba-tiba saja mengambil pisau yang ada di kamar tersebut.
Dia menusukkan pisau itu ke perut sang istri, sambil membekap mulut istrinya dengan bantal.
Dia kemudian menutupi pisau itu memakai boneka berwarna biru.
Setelah itu dia keluar rumah.
Dia menuju rumah orang tuanya yang berjarak tempuh sekitar 10 menit dari rumahnya sendiri.
Buat alibi
Usai membunuh sang istri, Rendi membuat sejumlah alibi untuk mengaburkan pembunuhan istrinya.
Rendi mengaku bila dirinya saat kejadian pergi ke rumah orang tuanya di Dusun Tempuran Desa Kawangrejo pukul 06.00 Wib.
Di rumah orang tuanya, dia meninggalkan sepeda motor dan kunci rumahnya.