TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Upacara pecaruan digelar, terkait peristiwa kesurupan beruntun di SMP N 4 Banjarangkan, Jumat (1/11/2019).
Ketika sedang melakukan persembahyangan, ada beberapa siswa yang kembali mengalami kesurupan.
Bahkan sejak pagi, ada 8 siswa yang kembali mengalami kejadian di luar nalar tersebut.
Rangkaian upacara pecaruan sudah dimulai sejak pukul 08.00 Wita.
Sebelum persembahyangan di sekolah, siswa terlebih dahulu melakukan persembahyangan di Pura Ulun Swi Desa Timuhun.
"Sebelumnya sekolah ini adalah area persawahan, lalu alih fungsi menjadi sekolah. Oleh sebab itu, siswa terlebih dahulu kami arahkan untuk melakukan persembahyangan di Pura Ulun Swi," jelas Wakasek SMP N 4 Banjarangkan, Made Agus Suardina.
Baca: Dewa Ayu Masukkan Dupa Menyala ke Mulutnya, Lalu Satu Persatu Siswi Tumbang Kesurupan
Baca: Cerita Ningsih Tinampi yang Viral karena Bisa Obati Orang Kesurupan, Awalnya Galau Suami Selingkuh
Setelah siswa kembali dari Pura Ulun Swi, siswa lalu diarahkan melakukan persembahyangan di belakang sekolah.
Lokasi tersebut sudah dibangun dua palinggih, sesuai dengan petunjuk penekun spiritual setempat.
Diharapkan dengan upacara pecaruan dan dibangunnya dua pelinggih tersebut, tidak lagi ada kejadian siswa kesurupan secara beruntun yang sudah terjadi di sekolah tersebut selama sebulan terahir.
Namun belum usai melakukan persembahyangan, seorang siswa tiba-tiba ambruk dan diikuti oleh dua siswa lainnya.
Suasana terasa cukup mencekam, saat ketiga siswi yang ambruk tersebut tiba-tiba histeris, dan menangis.
Beberapa siswa yang mengalami kesurupan tersebut, selain menangis juga tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
Beberapa di antaranya juga lemas, dan menari sembari terus memejamkan matanya.
"Dari tadi pagi, ada 11 siswa yang kembali mengalami kesurupan," ungkap seorang guru.