”Benar, memang ada laporan penampakan hari sumatera di Desa Bawan, kami sudah turun ke lokasi,” kata Riya Kamba, Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam kepada Serambinews.com, Selasa (22/10/2019).
Menurut Riya, pihak BKSDA sudah turun ke lokasi sejak adanya laporan dari masyarakat Kamis (10/10/2019) lalu.
Petugas BKSDA turun seharis pascalaporan masyarakat yakni Jumat (11/10/2019).
Staf yang turun merupakan rekan Riya Kamba dan saat urun ke lokasi, memang ada menemukan jejak harimau sumatera itu di kebun masyarakat.
Kemudian Riya Kamba bersama rekannya turun kembali hingga bermalam di lokasi perkebunan Desa Bawan, Jumat-Senin (18-21/10/2019).
Di lokasi ini BKSDA Aceh dan WCS-IP melakukan pembuatan kandang ternak anti serangan harimau atau Tiger Proof Enclosure (TPE).
BKSDA Aceh bersama WCS-IP membuat dua unit kandang anti serangan harimau masing-masing untuk ternak lembu dan kambing sebagai percontohan.
”Kami tidur di Desa Bawan dan selama kami di lokasi tersebut tidak ada laporan mengenai harimau lagi,” ujar Riya Kamba
Riya Kamba juga mengaku berdasarkan laporen kepala desa setempat tidak ada ternak masyarakat yang dimangsa harimau.
Yang ada diterkam harimau justru anjing pemburu babi di sana.
Kandang yang dibuat pihak BKSDA dan WCS-IP untuk antisipasi dan menurut Riya Kamba biasanya ternak akan aman dari serangan harimau. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Usir Harimau di Bawan Subulussalam, BKSDA Pakai Pawang Terkenal dari Aceh Barat, Begini Ritualnya