News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Panji Ceritakan Penembakan yang Diduga Dilakukan Oleh Anak Bupati Majalengka

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panji Pamungkasandi (40) saat menceritakan jadi korban penembakan di Kabupaten Majalengka

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Panji Pamungkasandi (40) mengaku jadi korban penembakan di Kabupaten Majalengka pada Minggu (10/11). I

Ia menyebut pelakunya bernama Irfan Nur Alam, Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka.

Ditemui di kawasan Jalan Sukajadi Bandung, Selasa (12/11/2019), tampak ada luka perban di lengan kirinya, diduga bekas luka tembak.

Peristiwa penembakan terjadi di sebuah ruko di Jalan Cigasong.

Saat itu, diakuinya, ia sedang menunggu kehadiran Irfan terkait pembayaran uang proyek.

"Saya menunggu di mobil, sampai ketiduran.

Tiba-tiba saya didatangi orang pak Irfan, memaksa keluar dari mobil dan akhirnya saya masuk ke ruko," katanya.

Sesaat sebelum memasuki ruko tersebut, ia mengaku sempat dihampiri Irfan sambil menenteng senjata di tangan kanannya.

Baca: Bupati Majalengka Akui Irfan Nur Alam yang Dikabarkan Terkait dengan Kasus Penembakan Adalah Anaknya

Baca: Bupati Majalengka Akui Irfan Nur Alam yang Dikabarkan Terkait dengan Kasus Penembakan Adalah Anaknya

Baca: Anaknya Disebut Terlibat Penembakan, Ini Kata Bupati Majalengka

"Dia bilang waktu itu kamu disini bikin masalah bikin rusuh terus.

Dia sambil menodongkan senjata," katanya.

Saat menodongkan senjata itulah, Panji mengaku menepis tangan Irfan supaya senjata tidak mengarah kepadanya.

Sempat ada upaya perlawanan dari Irfan saat Panji menyingkirkan senjata yang diarahkan padanya.

‎"Dari situ ada suara letusan dari senjata kena tangan saya dan rekan pak Irfan. Saat itu, saya dibawa ke dalam ruko.

Panji Pamungkasandi (40) mengaku jadi korban penembakan di Kabupaten Majalengka (Mega Nugraha)

Uangnya Rp 500 juta diberikan dari pak Irfan sambil dilempar," katanya.

Panji mengakui ia datang ke Ruko tersebut bersama belasan orang rekannya, seingat dia 12 orang.

Dia juga mengakui sempat ada keributan dengan orang-orang yang dbawa oleh Irfan.

Sebagian diantara kedua kubu mengalami luka lebam karena bentrokan.

Usai mendapatkan uang itu, Panji meninggalkan ruko.

"Lalu saya ke rumah sakit dan laporan ke polisi. Katanya saya bawa senjata tajam, nah waktu saya laporan polisi itu, mobil saya dan pegawai digeledah dan tidak didapati apapun di dalam mobil," ucap Panji.

Disinggung soal proyek yang dikerjakan Panji, ia mengaku mengerjakan proyek SPBU senilai Rp 800 juta.

Sebelum menemui Irfan, Panji mengaku bertemu dengan pria bernama Andi, rekanan Irfan.

Irfan menjanjikan akan membayar sisanya, setelah bertemu dengan Andi.

"Saat sebelum kejadian itu, pak Andi bilang untuk menemui Irfan di ruko.

Di ruko tersebut, di janjikan uang akan di bayarkan sepenuhnya oleh Irfan," kata Panji.

Pernyataan Bupati Majalengka

Bupati Majalengka Karna Sobahi membenarkan pria bernama Irfan Nur Alam adalah anak kandungnya.

Irfan disebut-sebut terlibat kasus penembakan pengusaha kontruksi bernama Panji Pamungkasandi (40) pada Minggu (10/11/2019).

‎Panji mengalami luka tembak di lengan kiri.

Pengakuannya, luka tembak itu didapat saat ia menepis todongan senjata dari Irfan.

Saat ditepis, pistol dengan peluru karet itu meletus dan mengenai tangan Panji.

"Benar, Irfan itu anak kandung dan darah daging saya asli," ujar bupati saat dihubungi via ponselnya, Selasa (12/11).

Penyelidik Satreskrim Polres Majalengka sudah menggelar olah TKP di lokasi kejadian, di Ruko Hana Sakura Jalan Cigasong Majalengka.

Saat ini, kasus itu sedang ditangani dan masih dalam penyelidikan.

"Sebagai keluarga, saya menghormati dan mengikuti proses hukum yang berlaku," ujarnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti bagaimana peristiwa itu terjadi.

Adapun informasi yang berkembang baru sebatas informasi dari pelapor.

"Saat ini tim penasehat hukum sedang menyusun prolog kejadian yang sebenarnya.

Kami akan berupaya dari awal sampai jelas kejadiannya supaya masyarakat terima informasi yg obyektif.

Sebab yang viral ini baru dari pihak pelapor‎," kata dia.

Hanya saja kata dia, informasi yang dia terima, sumber masalahnya itu bukan sebatas utang pencairan proyek.

"Saya pastikan bukan soal proyek dan yang berkaitan langsung utang bukan dengan Irfan tapi orang yang namanya Andi," ujar dia.

Adapun sosok Andi ini sebelumnya diakui Panji sebagai temannya.

Panji menanyakan pada Andi ihwal uang proyek.

Andi kata Panji, menyebut uang berada di Irfan.

Sementara itu, Irfan merupakan ASN di Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat eselon III A.

Ia menjabat Kabag Ekonomi dan Pembangunan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini