Dalam dua tahun terakhir, tanah itu rupanya bersengketa dengan korban.
Namun belum ada kesepakatan ataupun solusi dari masalah lahan tersebut.
Aziz selaku kepala desa mengaku sudah beberapa kali mencoba memediasi keduanya.
Namun, mediasi yang dilakukan selalu menemui jalan buntu.
"Ini kasus lama, sudah hampir 16 tahun. Beberapa kali saya panggil tapi tidak ada kejelasan. Jadi saya bilang kosongkan dulu lahan," bebernya.
Aziz menuturkan, kasus ini juga sempat dibawa ke ranah hukum untuk mencari solusi atas sengseka lahan itu.
"Tapi ternyata keduanya melakukan pertemuan di kebun yang bersengketa tadi pagi. Mereka cekcok di sana," beber Aziz.
Pelaku dan korban bertemu pada lahan yang mereka sengketakan pukul 06:00 Wita.
Pertemuan rupanya diwarnai cekcok dan pertengkaran.
"Badan dan kepala terputus dan terpental sekitar 5 meter," kata Aziz.
Pelaku Menyerahkan Diri
Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Menurutnya, pelaku telah menyerahkan diri usai melakukan pembunuhan sadis tersebut.
"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun. (Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunnewsbogor.com/Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Warga Geger Temukan Mayat, Kepala dan Leher Terputus, Terlibat Duel Berdarah dengan Paman