News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Mapolrestabes Medan

BERITA TERKINI Bom Bunuh Diri di Medan, Guru Agama Pelaku Diburu hingga Rencana Teror di Bali

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di depan gedung Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan enam orang mengalami luka-luka, empat diantaranya personel kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita terkini bom bunuh diri di Medan, Sumatera Utara, guru agama pelaku diburu hingga ada rencana teror di Bali.

Rabu (13/11/2019) pagi sekitar pukul 08.45 WIB, bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kota Medan.

Pelaku, RMN yang mengenakan jaket berlogo ojek online saat melakukan aksi, tewas akibat luka parah di perutnya.

Sementara enam korban, empat polisi dan dua warga sipil, dilaporkan terluka.

Dirangkum Tribunnews, berikut berita terkini mengenai bom bunuh diri di Medan:

1. Guru agama pelaku diburu

Suasana saat polisi memasang garis polisi di rumah kontrakan RMN, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan dan istrinya, D, di Gang Melati, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (13/11/2019). (KOMPAS.com/DEWANTORO)

Guru mengaji RMN, terduga pelaku bom bunuh diri, saat ini tengah diburu kepolisian.

Dilansir Kompas.com, sebanyak lima rumah telah digeledah pihak kepolisian.

Satu rumah di Jalan Jangka, tiga di Marelan, dan satu lainnya di Belawan.

Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin, mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas diduga imam pengajian yang diikuti RMN.

"Kami juga menggeledah yang selama ini diduga memberikan pengajian pada si pelaku, yang diduga sebagai imamnya."

Baca: Kesaksian Korban Ledakan Bom di Medan, Curiga Sejak Pelaku Datang: Biasanya Ojek Tak Boleh Masuk

"Masih dalam pengejaran, namun kami sudah bisa mengantongi identitasnya yang diduga imam," terang Mardiaz.

Meski begitu, Mardiaz enggan mengungkapkan secara jelas identitas imam yang disebutnya.

"Kami juga sudah memintai keterangan dari sosok-sosok yang kami duga memiliki kaitan dengan pelaku dalam melakukan aksi bom tersebut," tandas dia.

2. Istri terduga pelaku diamankan

Polisi berjaga di depan gedung Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan enam orang mengalami luka-luka, empat diantaranya personel kepolisian. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

D, istri RMN, ditangkap pada Rabu malam, beberapa jam setelah sang suami melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

Densus 88 diketahui mengamankan D setelah berhasil mengantongi identias RMN melalui penelusuran sidik jarinya maupun data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan.

Mengutip Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan Densus masih melakukan pendalaman terhadap D.

"Itu lagi didalami dan dikembangkan," kata Dedi di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).

Lebih lanjut, Dedi menerangkan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap D untuk mengetahui interaksi sosialnya selama ini.

Baca: Pengaman Intelijen Sebut Teroris Punya Waktu Tertentu untuk Lakukan Aksi Teror

"Apakah pelaku RMN ini dalam melakukan serangannya ini memiliki jejaring, baik terstruktur atau pun non struktur."

"Ini masih didalami oleh Densus 88," terang Dedi.

3. Polri dinilai kecolongan

Wakil Ketua MPR RI F-PAN Zulkifli Hasan. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Polri dinilai kecolongan pasca-insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu kemarin.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan, pada Kamis (14/11/2019).

"Saya kira kita beberapa kali kecolongan nah tentu ini imbauan untuk aparat keamanan."

"Sebelumnya kejadian pak Wiranto misalnya, lalu ini Polres Medan di Sumatera Utara kejadian lagi."

"Saya kira itu warning, hati-hati," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, dilansir Tribunnews.

Menurut Zulkfili, dua kejadian teror sebelum ini menunjukkan masyarakat yang memiliki paham radikal memang ada.

Bahkan, lanjutnya, keberadaan mereka sudah dipetakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

"Saya kira harus hati hati dan saya kira BIN ya kita dan juga aparat keamanan lainnya betul betul memang harus mengantisipasi segala kemungkinan."

Baca: Mabes Polri Selidiki Kabar Penangkapan Pasutri Muda Terkait Jaringan Teroris di Cianjur

"Ada di Papua, ada di Maluku, ada di Sumatera utara harus hati hati," tutur dia.

"Jadi saya kira ini perlu perhatian, apalagi dalam situasi seperti ini kan kita perlu stabilitas."

"Oleh karena itu kan partai partai juga sekarang intensif untuk komunikasi, paling tidak kita satu visi satu pandangan agar menjaga stabilitas dan juga memajukan Indonesia gitu," imbuhnya.

4. Ada rencana teror di Bali

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menggelar preskon di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019). (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Istri RMN, D, tengah menyusun rencana melancarkan aksi teror di Bali saat ditangkap beberapa jam pasca-aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu.

"Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya, mereka (D dan terduga teror lainnya) berencana melakukan aksi terorisme di Bali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Imbas Bom Polrestabes Medan, Polrestabes Surabaya Pertebal Pengamanan, X-Ray & Rolling Gate System

Dedi menerangkan, rencana teror tersebut akan dilakukan bersama seorang pria berinisial I.

Yang mengagetkan, I merupakan narapidana perkara terorisme yang saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dedi pun mengungkapkan D cukup aktif di media sosial dan pernah berkomunikasi lewat Facebook dengan I.

"Yang bersangkutan (D) cukup aktif di media sosial dan secara fisik sudah pernah berkomunikasi lewat Facebook (dengan I)," terang dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail, Kompas.com/Dewantoro/Achmad Nasrudin Yahya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini