Bicaranya lantang runtut dan teratur dan pendengarannya jelas. Menjawab pertanyaan wartawan tanpa diulang.
Wahyuni mengaku sudah mendaki gunung sejak kelas 2 SD.
Dia bukan bercerita masa lalu tentang mendaki gunung. Tapi pengalaman lama dan baru.
Karena Oktober 2019 kemarin, Mbah Wahyuni bersama dua anaknya berhasil mencapai puncak Gunung Latimojong di Sulawei Selatan.
Nenek 5 cucu ini, sanggup mendaki gunung dan duduk di tugu puncak Latimojong di ketinggian 3.748 MDPL.
Wahyuni tidak kapok melintasi jalur ekstrem, naik terjal dan di sisi kanan kiri terdapat jurang dalam.
"Gunung Latimojong adalah gunung ke 14 yang saya daki sejak 2012.
Jalurnya memang berat karena gunung di Sulawesi Selatan itu masuk 7 puncak tertinggi di Indonesia," jelasnya, Senin (11/11/2019) kemarin.
Baca: Kisal Pilu Kehidupan Muhammad Askal Santri yang Viral Meramal Prabowo Jadi Menteri Jokowi
Baca: Dibunuh Kekasih, Wanita yang Ditemukan Tewas Dalam Karung Sempat Berhubungan Badan dengan Pelaku
Baca: Berusaha Kabur, Pelaku Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dibungkus Karung Pupuk Ditembak Kakinya
Baca: Mayat Wanita dalam Karung Gegerkan Warga Pekalongan, Korban Berseragam SD dan Mulut Terlakban
Wanita yang memiliki 9 anak dan 5 cucu itu, bersama dua anaknya menghabiskan waktu 4 hari untuk menapaki puncak tertinggi di Sulawesi Selatan.
"Kalau dari lereng hingga puncak dan kembali lagi, kami menghabiskan waktu 4 hari.
Namun perjalanan dari Kota Pekalongan ke Sulawesi hingga pulang lagi, sampai 28 hari," jelas Wahyuni.
Sejumlah kejadian tak terlupakan pun dituturnya Wahyuni, baik ekstrem jalurnya, hingga insiden copotnya kuku kaki usai menjelajah puncak tertinggi Sulawesi Selatan.
"Jalurnya banyak lumut, kami harus merambat dan memanfaatkan akar pohon untuk menuju puncak. Karena lelah sampai tak terasa kuku kaki saya copot saat turun," ucapnya.
Tidak main-main, Wahyuni sudah mencapai puncak dua gunung tinggi di Indonesia.