"Mungkin berangkatnya sejak siang makanya capek," jelasnya.
Akibatnya, sopir tidak mampu menguasai laju bus hingga menyebabkan terjadinya tabrakan dengan truk tronton L-9422-US yang dikemudikan Gunadi (45) warga Tuban.
"Jadi langsung menghantam di lajur lambat itu. Bus langsung hantam, tanpa ngerem, tanpa oleng, langsung nabrak," terangnya.
Catatan PJR Ditlantas Polda Jatim, insiden tabrakan itu mengakibatkan tiga orang penumpang dan sang sopir bus meregang nyawa.
"Iya korban tewas empat orang," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Ruang IGD RSUD Dr R Soedarsono Purut Kota Pasuruan, Andi, menjelaskan untuk korban luka sudah pulang semua.
Dari 11 orang yang luka, 10 orang sudah pulang.
"Tinggal satu orang yang belum pulang, tapi sudah kami rujuk ke RS Saiful Anwar Malang karena harus ada penanganan khusus dari sana. Dia mengalami patah tulang hidung," tandas Andi.
Akibat kuatnya benturan, bodi depan bus bernopol N-7864-UW terkoyak parah dan truk tronton dengan nopol L-9422-US sampai keluar ruas jalan, terguling menumpahkan semua material muatannya.
Semua korban tewas dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr R Soedarsono Pasuruan dan belasan korban luka dirawat di Puskesmas Rejoso dan RS Grati.
"Empat korban langsung meninggal di lokasi karena benturan keras yang merusak bodi bus," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (15/11/2019).
Barung mengungkapkan, personelnya dari PJR Ditlantas Polda Jatim dan Unit Laka Lantas Polres Pasuruan sedang menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.
"Kerugian perkiraan Rp 5 Juta, insiden itu terjadi tadi subuh sedang ditangani petugas," pungkasnya.
Bus Pariwisata 'Ladju' yang menghantam truk tronton bermuatan semen di Tol Pasuruan-Probolinggo, hingga mengakibatkan meninggalnya 3 orang dewasa dan seorang bayi itu diduga melaju dalam kecepatan 100 Km/Jam.