TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono menyebutkan, telah terjadi gempa susulan lebih dari 70 kali di sekitar wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
BMKG menyatakan, peringatan tsunami memang sudah berakhir, namun warga diimbau agar tetap waspada.
Tercatat sebanyak 75 kali gempa susulan terjadi.
Dari 75 gempa susulan, enam di antaranya dapat dirasakan dan 11 gempa berkekuatan lebih dari 5 SR.
Rahmat pun mengimbau agar masyarakat sebaiknya tidak menempati bangunan yang sudah retak untuk mengantisipasi adanya potensi gempa susulan berkekuatan lebih besar.
"Kami himbau untuk masyarakat, khususnya yang rumahnya miring atau retak untuk mewaspadai adanya potensi gempa susulan," kata Rahmat dilansir YouTube KompasTV, Kamis (14/11/2019).
"Tercatat beberapa kali gempa signifikan terjadi di sana (Maluku Utara dan Sulawesi Utara)," imbuh dia.
Sebelumnya, terjadi gempa berkekuatan 7,1 SR pada Kamis pukul 23.17 WIB di perbatasan Mauku Utara dan Sulawesi Utara.
Titik gempa berlokasi 137 kilometer barat laut Jailolo-Maluku Utara, dengan kedalaman 73 kilometer.
Penjelasan BMKG Terkait Penyebab Gempa di Sejumlah Wilayah Indonesia
Penyebab terjadinya gempa yang hampir bersamaan di beberapa wilayah seperti di Barat Daya Pesisir Selatan Sumatera Barat, Bali, Timut Laut Poso, Timur Laut Ambon, Maluku dan Sulut menjadi sebuah pertanyaan.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi di beberapa daerah sejak Kamis (14/11/2019) malam hingga Jumat (15/11/2019) dini hari tadi.
Menurutnya, wilayah Indonesia memiliki banyak sumber gempa yang memiliki medan dan akumulasi energi peyebab gempa sendiri-sendiri.
"Memang wilayah kita banyak sumber gempa," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews lewat sambungan telepon, Jumat (15/11/2019) pagi.