News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begini Detik-Detik Petani Kopi di Lahat Diterkam Harimau

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengevakuasi Kuswanto (48 tahun), Warga Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, tewas diserang harimau, Minggu (17/11/2019)

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Harimau Sumatra menjadi momok bagi warga di Lahat, Pagaralam, dan Empat Lawang, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

Dalam dua hari ini saja, dua orang menjadi korban keganasan harimau.

Satu orang warga Lahat meninggal dunia diterkam harimau di kebun kopi, Minggu (17/11/2019).

Sedangkan satu lagi seorang wisatawan asal Sekayu, harus dirawat di rumah sakit karena diterkam harimau saat berada di Gunung Dempo Pagaralam, Sabtu (16/11/2019).

BKSDA SKW II Lahat memastikan Kuswanto, warga Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat tewas  diserang Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae).

Petani kopi ini tewas setelah diterkam atau dicakar dan digigit Harimau Sumatera.

Kepala BKSDA II Lahat, Martialis, mengungkapkan setelah hasil penelusuran dan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.

Baca: Seorang Warga di Lahat Dikabarkan Diterkam Harimau, Camat Tanjung Sakti Membenarkan

Jika hewan buas yang awalnya diduga macan dahan dipastikan bukan jenis hewan tersebut, melainkan Harimau Sumatera yang terkam Kuswanto

Keterangan saksi mengungkap bahwa binatang buas tersebut berwarna putih dan bercorak kuning hitam pada sebagian bahunya.

Selain itu, dari hasil penelusuran lokasi kebun korban memang berada dalam kawasan hutan lindung dengan demikian besar kemungkinan yang menerkam Kuswanto adalah harimau Sumatera.

"Pasca kejadian tim kita langsung turun untuk mencari informasi awal dari Kades, jika hewan yang menerkam Kuswanto awalnya coraknya kotak-kotak sehingga dimungkinkan macan dahan. Namun setelah kita dalami dari saksi atas apa yang ia lihat maka hewan tersebut Harimau Sumatera," ungkapnya.

Sisi lain kecendrungan macan dahan enghindari bertemu apalagi kontak fisik dengan manusia jika tidak terdesak.

Baca: Dua Warga Lahat Tewas Kecelakaan di Jalinsum Merapi

Munculnya harimau sumatera tersebut diduga dari hutan lindung (HL) Gunung Patah, yang satu kawasan dengan wilayah areal perkebunan warga Desa Pulau Panas.

"Kita sudah pelajari dari keberadaan wilayah dimana ada dua titik potensi dari mana datangnya harimau tersebut. Jika ke kanan itu menuju ke HL Gunung Dempo namun ke kiri itu HL kawasan Gunung Patah. Namun jika melihat kedekatan kawasan harimau tersebut datang dari HL gunung patah, "terang, Martialis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini