TRIBUNNEWS.COM, PAGARALAM - Dalam waktu dua hari, tiga warga menjadi korban serangan hewan liar. Satu dari korban diketahui tewas lantaran diserang babi hutan.
Sebenarnya, menjelang akhir tahun ini, sejumlah warga di Sumsel sudah menjadi korban serangan hewan-hewan liar seperti babi hutan dan harimau.
Hewan yang berada di dalam hutan ini kerap datang tiba-tiba di kebun yang sedang digarap atau dipanen oleh pemiliknya.
Sripoku.com sudah merangkum beberapa kejadian dimana hewan buas yang menyerang warga ketika berada di lingkungan hutan atau area perkebunan:
1. Harimau di Area Kebun Kopi
Kemunculan binatang buas harimau atau macan di kawasan Gunung Dempo Kota Pagaralam sudah mulai meresahkan warga Pagaralam terutama para wisatawan.
Ada wisatawan asal Sekayu yang belum diketahui namanya diduga menjadi korban binatang buas tersebut.
Baca: Nyaris Tak Ada yang Bela Sukmawati, Putri Proklamator Soekarno, Tante Puan Maharani, Ini Respon PBNU
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Sabtu (16/11/2019) dikabarkan ada salah satu wisatawan yang sedang berwisata di kawasan Gunung Dempo diterkam harimau atau macan tersebut.
Hal ini berdasarkan informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah.
Akhir-akhir ini sejumlah warga di kawasan Kabupaten Lahat tepatnya di Kecamatan Muara Payang dihebohkan dengan penampakan harimau di sejumlah lahan kebun kopi milik warga.
Namun bukan saja di kawasan Kecamatan Muara Payang warga melihat penampakan binatang buas tersebut.
Jumat (15/11/2019) salah satu wisatawan asal Kabupaten Empat Lawang yang sedang berwisata di kawasan Gunung Dempo melihat penampakan harimau yang sedang berjalan di areal Kebun Teh Gunung.
Pantauan sripoku.com, Sabtu (16/11/2019) menyebutkan, salah satu akun Instagram milik Muklis_Java mendapat kiriman Snapgram dari temannya yang memperlihatkan video penampakan harimau yang sedang berada di kawasan Take Off Paralayang Kota Pagaralam.
Dalam postingan tersebut tampak jelas harimau yang sedang ke luar dari bawah pohon teh. Bahkan terlihat harimau itu kembali masuk ke bawah pohon teh.
Baca: BREAKING NEWS: Pasutri Diserang Babi Hutan, Ali Nurdin Sang Suami Tewas
Baca: Begini Detik-Detik Petani Kopi di Lahat Diterkam Harimau
2. Harimau menewaskan petani kopi
Kuswanto (28) warga Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, tewas diterkam harimau. Kuswanto menjadi korban keganasan saat sedang berada di kebun kopi miliknya.
Hal tersebut seperti dituturkan Kades Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti Lahat, Sumadi.
Dibenarkan Sumadi, jika korban sedang bekerja dikebun kopi miliknya.
Naas tanpa ia sadari datang seekor harimau yang langsung menerkamnya hingga korban tewas di lokasi kejadian.
"Korban sedang meremput di kebun kopi. Tiba tiba harimau menerkam. Kejadianya sekira pukul 10.00 WIB. Korban diterkam di bagian leher dam tewas di tempat," ujarnya, Minggu (17/11/2019).
Beruntung kata Sumadi, peristiwa tersebut diketahui warga yang juga berkebun tak jauh dari kebun korban.
"Sudah dibawa ke desa," tambahnya.
3. Babi hutan tewaskan petani sawit
Saat asyik memanen buah sawit di kebun miliknya, Ali Nurdin (53) warga Belakang Kalangan Pasar Pendopo Kabupaten Empat Lawang tewas diserang babi hutan, Minggu (17/11/2019) sekira pukul 11.00 WIB.
Menurut informasi pada pagi hari Ali bersama istri pergi ke kebun sawit di Kawasan Padang Surau, Desa Padang Bindu Kecamatan Pendopo Barat Empat Lawang.
Ketika hendak memanen buah sawit, sekira pukul 11.00 WIB saat kejadian, istri korban saat itu sedang mengantarkan buah sawit yang sudah dipanen oleh suaminya.
Baca: Fakta-Fakta Serangan Harimau di Kabupaten Lahat, Dikaitkan Sosok Harimau Penjaga Gunung Dempo
Baca: BKSDA Menduga Kuswanto Tewas Diterkam Macan Dahan Bukan Harimau
Di perjalanan belum jauh, istri korban mendengar suara teriakan minta tolong, saat mendekat ia melihat suaminya Ali diseruduk babi hutan secara brutal.
Kemudian istri korban mendekat dan langsung mengambil alat untuk memanen buah sawit dan ditusukkan kearah tubuh babi hutan hingga mengenai tubuh babi hutan.
Namun setelah ditusuk istri korban, babi hutan tersebut langsung berbalik dan menyerangnya.
4. Babi hutan tewaskan perempuan petani karet
Istrianti (40 tahun), warga Dusun I, Desa Ciptodadi I, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (3/10/2019) tewas diserang babi hutan.
Informasi dihimpun di lapangan kejadian bermula saat korban sedang menyadap karet, tiba-tiba dikagetkan oleh serangan babi hutan dari arah belakang.
Ketika digigit korban sempat melakukan perlawanan, tapi usahanya sia-sia, karena korban berada dibawah dan tertindih babi hutan yang begitu besar.
Ketika kejadian korban sempat berteriak meminta pertolongan, kepada keponakannya. Saat keponakannya tiba babi hutan masih terus menyerang dengan menggigit tubuh korban.
Akibatnya sekujur tubuh korban mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah.
Keponakannya pun langsung mengambil kayu dan memukul babi hutan bertubi-tubi.
Namun, usahanya sia-sia karena babi hutan dengan ganasnya terus menggigit tubuh korban.
Baca: BREAKING NEWS: Kuswanto Dikabarkan Tewas Diterkam Harimau
Baca: Harimau Terkam Wisatawan yang Sedang Berkemah di Gunung Dempo
Karena tidak bisa menolong, keponakannya meminta pertolongan keluarga dan warga setempat.
Selanjutnya keluarga dan warga setempat datang ke lokasi.
Melihat babi hutan masih terus menyerang, tanpa pikir panjang keluarga dan warga langsung memukul dan membunuhnya.
Musim Rawan
Dari beberapa sumber yang disadur sripoku.com, hewan-hewan liar nan buas seperti harimau dan babi hutan biasanya ke luar dari sarang mereka di musim kemarau.
Atas dasar ini, tak heran jika sejak bulan Oktober lalu hewan-hewan liar tersebut begitu dekat dengan keberadaan manusia yang sedang berada di area perkebunan.
Seperti yang dituturkan Kapolsek Jayaloka yang menangani peristiwa kematian Istrianti, Iptu Rosidi mengatakan penyerangan babi hutan ini bisa terjadi kapan saja.
Mengingat saat ini masih musim kemarau dan hewan-hewan liar banyak kekurangan makanan.
"Babi itu makannya cacing, banyaknya di rawa-rawa, jadi karena sumber makanannya habis lebih cenderung ganas. Takutnya warga beraktivitas diserang lagi," katanya.
Baca: Jasad Jumadi, Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo Dikenali dari Struktur Gigi Taring
Baca: Penemuan Baju Biru Ungkap Keberadaan Dua Jasad Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo
Petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gunung Dempo, Harmansyah, kemunculan harimau di Gunung Dempo yang akhir-akhir ini sering terlihat oleh masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor.
Seperti musim kemarau berkepanjangan sehingga menipisnya jumlah makanan.
Hingga faktor tangan-tangan jahil manusia yang dengan sengaja menebang pohon dan berimbas pada terganggunya habitat dan rumah bagi hewan yang kerap disebut 'raja hutan' itu.
"Kejadian seperti ini juga tidak terlepas dari kejahatan manusia. Kenapa habitat hewan itu diganggu. Itu kenapa kami sangat menentang keras adanya penebangan hutan. Hewan-hewan itu tidak akan mengganggu kalau tidak diganggu lebih dulu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kronologi Kejadian Harimau Hingga Babi Hutan Serang 4 Warga di Sumsel, Waspada di Area Perkebunan