TRIBUNJOGJA.COM - Kisah kakek La Ode Muhammad Sidik dari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara ini sungguh inspiratif.
Ia seolah tak mengenal kata terlambat untuk selalu belajar dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
La Ode mengenyam pendidikan di Universitas Muhamadiyah Buton pada tahun 2012 silam.
Melansir laman Kompas.com, La Ode belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Saat masuk kuliah, La Ode berusia 78 tahun.
La Ode menempuh kuliah selama 7 tahun lamanya, bersama mahasiswa lainnya yang lebih muda.
Bahkan, dosen yang mengajar La Ode merupakan siswanya saat SMP.
Meski begitu, La Ode tetap menghormati dosennya itu.
“Memang saya gurunya, tapi saya menjaga wibawa mereka,"
"Jadi dalam dialog ala kadarnya saja supaya teman mahasiswa yang muda tidak ada pikiran yang tidak sehat,” ungkap La Ode.
La Ode lulus dengan skripsinya yang berjudul 'Mengkaji Sastra Indonesia dalam Puisi Wolio Buton'.
Ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,5.
La Ode sebelumnya telah menamatkan kuliahnya pada jenjang Diploma 3.
Setelah lulus Diploma 3, La Ode sempat mengajar di sebuah SMP di lingkungannya.