Warung soto sewu Sukarni buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga malam, hanya saja ketika pagi, Heni adik dari suami Sukarni, Ninut Iswinanto (49) yang menjaga. Sedangkan Sukarni menjaga warung dari pukul 11.00 hingga malam.
Ketika ditanyai takut rugi atau tidak menjual soto dengan harga seribu Sukarni menjawab tidak.
"Alhamdulillah nggak takut rugi, ngitung-ngitung sodaqoh lah. Nyatanya bisa kok sampai sekarang malah Alhamdulillah sudah beli mobil," lanjut dia.
Sukarni yang juga memiliki dua orang putra ini kini sudah memiliki dua karyawan yang membantunya melayani pelanggan.
Sukarni juga mengatakan pembelinya merata dari semua kalangan dari mulai anak sekolah, ibu-ibu, karyawan hingga pegawai.
"Merata kok yang datang kesini, anak sekolah, ibu-ibu karyawan. Biasanya ramai itu jam-jam tertentu makan siang sama menjelang magrib," lanjut dia.
Tidak hanya menjual soto dalam porsi kecil, Sukarni juga menjual soto porsi besar dengan harga Rp 3 ribu.
Baca: BKD Update Pendaftar Paling Banyak dan Formasi CPNS Jawa Tengah 2019 yang Belum Ada Pendaftar
Salah satu penikmat soto sewu Sukarni, Dwi Candra siswi SMK Muhammadiyah 4 Sragen mengaku sudah biasa datang ke warung soto sewu Suwarni.
"Sudah biasa datang kesini, kalo sekali makan biasanya makan dua porsi yang seribuan," kata Dwi.
Selain harga soto yang ramah di kantong pelajar, Dwi dan temannya mengaku rasa soto seribu ini juga cocok di lidah.
Bersama sate-satean dan gorengan Dwi biasa menikmati soto sewu Sukarni.
(Tribunjateng.com/Mahfira Putri Maulani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Sukarni Warga Sragen Jual Soto Murah Rp 1.000 Setelah Kena PHK: Alhamdulillah Bisa Beli Mobil