Postingan tentang video sejak keberangkatan dari Bali hingga tiba di Malaysia.
Meski hanya berlima, dalam video terlihat mereka berani bernyanyi-nyanyian Indonesia dan memperlihatkan spanduk Suporter Indonesia Pulau Bali di bandara setempat.
"Harapan kami, PSSI segara bertindak. Masa hal ini saja perlu lama. Kami minta tolong PSSI desak ke sana karena mereka hanya fans. Utus (PSSI) orang ke sana untuk bebaskan, karena mereka ke sana niatnya untuk dukung Timnas Indonesia juga," jelas Diah.
Menurut Diah, Kamis (21/11/2019), komunitas fans Ultras Garuda sudah menyerahkan surat klarifikasi kepada KBRI di Malaysia bahwa mereka yang ditahan ini adalah suporter sepak bola, bukan kelompok radikal.
"Jadi latar belakang mereka sudah jelas, mereka sebagai suporter bukan teroris," ungkapnya.
Baca: Polri: Tiga Suporter Indonesia yang Ditangkap Polisi Malaysia Tidak Terlibat Jaringan Teroris
Baca: Hapus Akun Facebook Jadi Sebab 3 WNI Dicurigai Terlibat Jaringan Teroris oleh Polisi Malaysia
Dua Fans Dianiaya
Nyoman Suharta yang juga fans Bali United yang sekaligus teman dari Ian Prada, Andre, dan Rifki, juga sangat berharap kasus ini bisa selesai dengan cepat dan ketiga bisa segera pulang ke Bali.
Saat ini ia mengaku masih menunggu perkembangan dari Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM).
"Jadi yang ditahan ada 14 orang suporter asal Indonesia. Dari ke 14 orang itu, sisa tiga orang ini yang masih ditahan dan diperiksa lebih lanjut karena diduga adanya ujaran di akun medsos milik ketiga teman kita itu merembet sampai menyebut istilah bom. Jadi saat ini kita masih menunggu informasi dari teman-teman terkait perkembangannya lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi Tribun Bali, Jumat (22/11/2019).
Menurutnya, kelompok suporter ASIM sudah berkomunikasi dengan keluarga Ian di Bali.
"Jadi kita masih menunggu koordinasi yang ada di Malaysia, tapi masih belum dijawab," tandasnya.
Dukungan dari fans-fans klub di tanah air maupun fans Timnas Indonesia diberikan kepada Ian Prada, Andre, dan Rifki.
Lewat postingan di media sosial, mereka meminta polisi Malaysia membebaskan ketiganya karena bukan teroris tapi suporter sepak bola.
Selain tiga suporter yang ditahan, dua suporter Indonesia lainnya juga dikabarkan dianiaya oleh suporter Malaysia sehari sebelum pertandingan.
Video penganiayaan ini tersebar luas di media sosial. Salah satu korban bernama Fuad pun terlihat babak belur di bagian wajahnya. (rik/mfs/rin)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Diah Cemas Suaminya Belum Bebas, Tiga Suporter Bali Ditahan di Malaysia Gara-gara Postingan Facebook