Menurut Ketua Tim Reaksi Cepat (TSC) P2TP2A Makmur, hal ini dirasakan SR usai sering dianiaya ibu kandungnya M, saat tak menuruti permintaan pelaku.
Makmur mengatakan, saat ini SR berada di rumah aman P2TP2A.
"Memang terlihat dari wajah dan gestur memang anak ini sudah lama dieksploitasi. Pengakuan anak juga sering dipaksa, dipukul, dan dimarahi kalau tidak pergi cari uang," kata Makmur, saat diwawancara di Polsek Panakkukang, Makassar, Selasa (3/12/2019).
• Akui Malu Punya Ibu Halu, Sikap Anak Barbie Kumalasari ke Sang Ibunda Justru Tuai Pujian
Makmur mengungkapkan di rumah aman, timnya sudah menyiapkan dokter dan psikolog untuk membantu pemulihan traumatis terhadap bocah yang kini duduk di kelas 3 itu.
"Karena dia trauma makanya kami sudah menyiapkan dokter, psikolog, dan konseling karena memang anak ini tidak mau pulang ke rumah dulu karena masih takut," kata Makmur.
Alibi Sang Ibu Aniaya Anak
Ibunda SR, M kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Panakukkang Kompol Jamal Fathurrahman mengatakan, selain mengeksploitasi, M juga kerap melakukan kekerasan terhadap anaknya.
Saat ditanya motif penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anaknya, M beralasan bahwa SR telah memakai uangnya untuk jajan.
Sehingga ia memberikan pelajaran dengan cara kekerasan.
• Jenny Cortez Sebut Artis Pamer Saldo ATM Norak, Billy Syahputra Santai: Ini Sudah Industri
"Untuk sementara alibi dari ibu tersebut, anak ini memakai uang ibunya sebagai uang jajan," ungkap Jamal.
Namun Jamal mengatakan saat ini kasus tersebut masih perlu didalami.
"Tapi sedang kita dalami apakah seperti itu karena pengakuan anak, dia bilang disuruh meminta-minta di salah satu pintu mal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dari keluarga tersebut," kata Jamal, saat rilis kasus di Mapolsek Panakkukang, Selasa (3/12/2019).
Jamal menuturkan, M kerap memukul SR jika bocah yang kini duduk di kelas 3 SD itu tidak mematuhi perintahnya untuk mengemis.