Saat beraksi, para pelaku pun memiliki perannya masing-masing diantaranya sebagai joki, hingga mengancam korban menggunakan senjata tajam berjenis celurit, golok, dan pisau.
Namun, ketika ditanya perannya dalam aksi tersebut seorang pelaku memberikan jawaban yang dinilai tak masuk akal dan membuat petugas geleng-geleng kepala.
“Saya enggak pakai senjata tajam saya pakainya golok,” ujar seorang pelaku yang membuat petugas geleng-geleng kepala di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Senin (2/12/2019).
Azis menjelaskan, akibat perbuatannya para pelaku terancam dijerat Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman kurungan penjara maksimal sembilan tahun lamanya.
“Pasal yang kami kenakan Pasal 368 KUHP, ancaman penjara maksimal sembilan tahun lamanya. Saat ini kami masih memburu keberadaan pelaku lainnya karena berdasarkan keterangan korban dan pengakuan pelaku mereka beraksi dengan jumlah lebih dari empat orang,” ujarnya.
Tak segan injak-injak korbannya
Tak segarang ketika beraksi, tiga pelaku perampokan yang kerap beraksi di Kota Depok hanya bisa menunduk malu ketika dibawa ke sebuah warung klontong yang menjadi sasaran aksinya beberapa hari yang lalu.
Kapolres Metro Depok AKBP Azis Andriansyah mengatakan, para pelaku tak segan mengancam korbannya menggunakan senjata tajam berjenis celurit.
Bahkan, NO istri pemilik warung klontong tersebut sempat mengalami tindakan kasar dari para pelaku yang memaksa menyerahkan uang serta satu unit handphonenya.
“Bahkan, pemilik toko klontong ini istrinya sempat diinjak-injak oleh para pelaku yang anak muda ini, mereka ini sasarannya random hampir 10 orang dan masih kami kejar beberapa pelaku yang lainnya,” ujar Azis di warung klontong korban di Jalan Kelapa Dua Kampung Ceringin, Raga Jaya, Bojong Gede, Bogor, Selasa (3/12/3019).
Azis mengatakan, para pelaku tersebut merupakan sekelompok anak muda yang kerap nongkrong di warung internet (warnet) hingga malam hari.
Namun, ketika waktu menunjukan pukul 01.00 WIB, para pelaku pun beraksi dan mencari korbannya secara acak di kawasan Pancoran Mas hingga Bojong Gede, Bogor.
“Pelaku menyasar warga yang beraktivitas hingga dini hari, seperti pedagang nasi goreng, bakso, hingga warung klontong," bebernya.
Pernah berksi 7 kali dalam 1 hari