Selain jembatan Sapa Nyana di Desa Langkap, yaitu jembatan di Desa Bentar Sari Kecamatan Salem yang menghubungkan antarkampung melewati sawah.
Baca: SMAN 1 Brebes Raih Juara III Nasional LCC Empat Pilar MPR 2019
Serta, jembatan di Desa Pasirpanjang yang berlokasi dekat area longsor Bukit Lio tahun 2018.
Sementara lokasi jembatan di Tambak Serang, Kecamatan Bantarkawung, terletak enam kilometer dari jalan besar dan melewati medan berat.
Pelaksana program jembatan wakaf, A Badarussamsi mengatakan, percepatan pembangunan jembatan dengan hasil fisik kokoh karena pendekatan dengan pejabat desa yang nonbirokratis, efisiensi dana, dan dukungan partisipasi warga.
Dalam pembangunan jembatan di Tambak Serang, pasukan mak-mak malah ikut terjun bergotong royong membangun jembatan.
"Warga ikut guyub memiliki jembatan.
Semuanya berjalan lancar, seperti ada yang menuntun," papar Badar.
Dengan partisipasi warga dalam bentuk tenaga dan material, dana pembangunan bisa dipangkas.
Bahkan, dari dana yang ada, masih cukup untuk memperbaiki dan membangun empat jembatan di Purwatan, Bumiayu yang sekarang sedang dituntaskan.
Kades Langkap, Mustolih menyampaikan, terima kasih atas hibah tanpa syarat jembatan wakaf dari alumni SMAN 1 Brebes tersebut.
"Prosesnya sangat cepat, sehingga dinamakan jembatan Sapa Nyana yang berarti siapa sangka," ujar Mustolih.
Warga desa di tiga lokasi lain juga berterima kasih dan terkejut dengan kecepatan pembangunan jembatan wakaf.
Rencananya, pembangunan tiga jembatan dalam waktu dua bulan.
Kades Bentar Sari, Ruswa Abdul Mukti mengakui, manfaat besar jembatan wakaf yang menghubungkan Kampung Mancagar ke Pabelokan.