TRIBUNNEWS.COM - SM (50), seorang tukang tambal ban asal Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, nekat membakar hidup-hidup seorang juru parkir Pasar Kota Rembang, Sukarno (39).
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Desa Sumberjo, Kecamatan Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2019) pukul 16.30 WIB.
Dikabarkan tukang tambal ban nekat bakar hidup-hidup seorang jukir, lantaran naik darah sesuai mengetahui istrinya ke hotel bersama jukir tersebut.
Korban warga Desa Seren, Kecamatan Sulang, Rembang tersebut akhirnya tewas setelah sempat menjalani perawatan intensif akibat luka bakar serius hingga 70 persen di RSUD dr Soetrasno, Rembang.
Saat SM menyiram Sukarno menggunakan bensin dalam botol plastik dan menyulutnya menggunakan korek api, teman Sukarno, Ivan Agus Setiyarno (34), juga ikut terbakar lantaran duduk bersebelahan.
Dilansir dari Warta Kota, saat ini, Ivan warga Kota Rembang yang menderita luka bakar 40 persen itu masih dirawat di RSUD dr Soetrasno, Rembang.
Disampaikan Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito, motif pelaku nekat membakar Sukarno dan Ivan lantaran sakit hati dengan Sukarno.
Pelaku beberapa kali memergoki istrinya berduaan dengan Sukarno di halaman sebuah hotel di Kota Rembang.
"Kasus ini adalah asmara terlarang. Korban mengganggu mesra istri pelaku," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/12/2019).
Pelaku yang tersulut emosi lantas melampiaskan amarahnya dengan membakar Sukarno yang tengah nongkrong bersama Ivan di perempatan Mbelik, Jalan Desa Sumberjo, Kecamatan Kota Rembang pada Jumat (29/11/2019) pukul 16.30 WIB.
Semula tujuan awal pelaku ingin membakar Sukarno, namun Ivan pun ikut terbakar karena berada di samping Sukarno.
Usai membakar Sukarno dan Ivan, pelaku pun kabur dengan mengendarai sepeda motor.
Dalam perkembangannya, Satreskrim Polres Rembang meringkus SM di rumahnya di Kecamatan Rembang, pada Selasa (3/12/2019) dini hari.
"Pelaku sakit hati dan cemburu dengan korban. Pelaku beberapa kali melihat istrinya dan Sukarno di halaman Hotel," pungkas Bambang.