TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Peristiwa berdarah melibatkan anggota TNI AD dan polisi di Pamekasan, Madura, menggegerkan warga.
Oknum polisi berani menggoda istri anggota TNI menjadi pemicu peristiwa berdarah.
Polisi Militer Pamekasan dan tim Reskrim Polres Pamekasan bekerja sama mengusut kasus tersebut.
Di artikel ini juga tersaji kronologi lengkap versi Polda Jatim dan Polisi Militer Pamekasan.
Terungkap Anggota Polres Pamekasan, Bripka Imam Sutrisno (37) yang ditemukan berlumuran darah di depan sebuah bank di Pamekasan, Selasa (10/12/2019), ternyata ditusuk menggunakan pisau komando oleh anggota TNI AD dari Kodim 0826 Pamekasan berinisial AS.
Baca : Sulit Dibedakan, Honorer Kini Dilarang Pakai Seragam PNS, Cukup Pakaian Putih & Hitam, Termasuk Guru
Baca: Viral TNI Pilih Lepas Jabatan setelah 16 Tahun Mengabdi, Tinggalkan Pesan Khusus untuk Komandan
Baca: 8 Pesona Anto Cepi Disebut Kembaran AHY, Potret Anggota TNI Ini Disorot Mirip Anak Sulung SBY?
Diketahui AS bertugas di Koramil Kecamatan Palengaan.
AS kini sudah diamankan di kantor Polisi Militer Pamekasan.
Komandan Polisi Militer Pamekasan, Maskun saat diwawancarai di ruang kerjanya menjelaskan, motif penikaman itu karena istri AS sering digoda oleh Imam.
"Motif utama karena persoalan rumah tangga AS yang diganggu oleh korban," ujar Maskun, Selasa.
Sebelum Jatuh Maskun mengungkapkan, penusukan berawal pada Selasa pukul 09.30 WIB, dimana AS mendatangi Mapolres Pamekasan untuk menemui Imam.
Namun AS gagal bertemu karena orang yang dicarinya tidak ada di kantornya.
"AS datang sendirian berseragam TNI lengkap ke Polres Pamekasan," kata Maskun.
Pukul 10.30 WIB, AS dan Imam akhirnya bertemu setelah membuat janji di sebuah rumah kosong di Jalan Sersan Mesrul milik Sunarto (sebelumnya ditulis milik Santo).