TRIBUNNEWS.COM - Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution menepis dugaan dinasti politik, saat dirinya ingin maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan 2020.
Diketahui, Bobby Nasution menjadi Bakal Calon Wali Kota Medan.
Selain PDI Perjuangan, suami Kahiyang Ayu ini mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai lain,
Bobby Nasution membantah kabar dirinya tengah membangun dinasti politik dari Presiden Jokowi.
Dikutip dari YouTube Kompas TV, menurutnya, dibanding dengan dinasti politik, ia lebih memilih mengikuti dinasti motivasi dan semangat dari Presiden Jokowi.
"Kalau dibilang dinasti dari mertua saya, dinasti motivasinya itu, semangatnya itu," ujar Bobby, di sela acara nonton bareng laga Tim Nasional Indonesia melawan Vietnam di Warung Kopi Jurnalis Medan, Jalan Agus Salim, Selasa (10/12/2019).
Bobby menyebut ingin meniru kinerja dari ayah mertuanya yaitu Presiden Jokowi.
"Mertua saya bisa dilihat sendiri kinerjanya, kalau dibilang dinasti, dinastinya itu aja," jelasnya.
"Kalau dibilang dinasti politik, dinasti kekuasaan, itu untuk apa?" tanya Bobby.
Sehingga, Bobby dengan tegas membantah adanya dinasti politik di keluarga Jokowi.
"Kalau tujuannya untuk mencari kekuasaan, lebih baik kita menjadi keluarga aja," ungkapnya.
Dugaan dinasti politik terdengar saat Bobby dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendeklarasikan diri maju pada Pilkada 2020.
Bobby mengakui sudah menyampaikan visi misinya kepada beberapa partai agar bisa mengikuti Pilkada Kota Medan tahun depan.
Namun, dia belum dapat memastikan partai mana yang akan mendukungnya maju di Pilkada Kota Medan 2020.
Bobby mengatakan, partai politik memiliki mekanisme sendiri untuk memberikan dukungan kepada calon kepala daerah.
Bobby masih enggan memberikan komentar mengenai program yang diusungnya untuk menjadi Calon Wali Kota Medan.
Dia mengatakan, akan ada saatnya bagi dia memberikan penjelasan bagaimana membangun Kota Medan.
Sebelumnya, Bobby Nasution mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Medan ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sumatera Utara.
Tiba di kantor DPD, Bobby Nasution disambut Sekretaris Partai PDI-P Sumatera Utara, Soetarto, dan sejumlah pengurus DPD lainnya.
Suami dari Kahiyang Ayu ini langsung menyerahkan berkas formulir pencalonan dirinya sebagai bakal calon Wali Kota ke PDIP.
Sekretaris PDI-P Sumatera Utara Soetarto membenarkan pencalonan dari Bobby Nasution tersebut.
"Bobby Nasution mengembalikan formulir, untuk menjadi calon Wali Kota Medan," ujar Soetarto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (3/12/2019).
Namun, Soetarto menyatakan meski Bobby merupakan menantu dari orang nomor satu di indonesia, dirinya harus mengikuti mekanisme partai yang sudah ada.
"Kami mengikuti mekanisme partai, sebagaimana yang diatur oleh PDI Perjuangan," jelas Soetarto.
Soetarto menyampaikan, PDI-P akan melakukan survei kepada calon kepala daerah sampai akhir Desember 2019.
"Sesuai dengan mekanisme internal, sekarang ini seluruh calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan, akan dilakukan survei sampai akhir Desember," ujarnya.
Survei tersebut menurut Soetarto, akan digunakan sebagai pertimbangan penetapan calon kepala daerah pilihan PDI-P.
"Tentu hasil survei akan menjadi pertimbangan bagi DPP partai, untuk menetapkan siapa yang diusung di 23 kabupaten/kota yang mengikuti pilkada serentak 2020," jelasnya.
Dilansir Medan.tribunnews.com, Bobby merupakan satu dari 14 nama tokoh baik dari internal partai dan eksternal partai yang mendaftar ke PDI-P, termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Menurut Soetarto, Akhyar Nasution dan Bobby Nasution mempunyai peluang yang sama.
"Untuk seluruh tokoh baik internal maupun eksternal yang mendaftar menjadi Balon Wali Kota atau Wakil Wali Kota memiliki peluang yang sama," katanya.
Soetarto mengatakan, Akhyar Nasution yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Sumut merupakan kader.
Sebagai kader, Akhyar memiliki tanggung jawab yakni menyelesaikan program selaku Plt Wali Kota sampai masa jabatannya selesai.
"Kita akan serahkan keputusan ke DPP Partai, DPD akan tegak lurus terhadap keputusan DPP Partai," katanya.
Soetarto menyebut, pada penjaringan tahap kedua kali ini, ada 8 bakal calon yang telah mendaftar.
Kedelapan bakal calon tersebut akan mengikuti mekanisme pemilihan dari PDI-P.
"Saat ini partai sedang melakukan survei hasil survei ini akan menjadi pertimbangan DPP partai dalam menentukan nama," katanya.
Menurt Soetarto, bertepatan pada HUT PDIP yakni 10 Januari 2020, DPP partai akan mengumumkan nama-nama kandidat yang akan diusung.
"Nama-nama itu akan diumumkan oleh Ibu Ketua Umum. Kalau ada yang belum diumumkan, kita berharap hingga akhir Januari sudah ada nama-nama yang akan disampaikan ke masyarakat," ujar Soetarto.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Medan.tribunnews.com/Fatah Baginda Gorby Siregar)