Berikut puisi Asmaul Husna yang diktup dari Tribun Timur.
"KOORDINATOR DEPT. MEDIA DAN JURNALISTIK 2018/2019
-
ASMAUL HUSNA
JURUSAN AKUNTANSI 2016
-
Berpuluh kali pergi,
Berjuta kali pun kembali,
Iya, ini rumah bagi kami yang tak memiliki tempat kembali
Iya, ini rumah bagi kami yang tak pernah menemui jalan pulang
Iya, ini rumah dimana orang-orang menyambut kami dengan kehangatan
-
Walau seringkali beradu mulut,
Saling melempar ego,
Berderai drama air mata,
Diam bisu tak ada sapa,
Tapi kami tetap keluarga,
Bercerita dipenghujung malam tentang masa lalu dan masa depan saling menghangatkan kembali
-
Iya, Forkeis rumahku, rumah kami, rumahmu dan rumah kita.
Jika ada benci dihatimu,
Jangan benci Forkeisnya,
Bencilah sifat individunya,
Tapi jangan membenci terlalu lama,
Sebab kita saudara yang tumbuh bersama.
Bukankah makan nasi sepiring bersepuluh sudah biasa kita lakukan?
Maka redupkan bencimu,
Redahkan kecewamu,
Berdamailah,
Dan kembali kerumah
-
Jika langkahmu sudah terlalu berat, dan tanganmu sudah tak mampu menggenggam tangan-tangan untuk membuatmu pulang,
Maka tinggalkanlah rasa bencimu,
Berdamailah dengan egomu,
Pergilah dengan tenang dan temukan rumah-rumah yang lain,
Tapi ingat!
Kami selalu akan menyambut kepulanganmu dengan hangat,
Entah itu benar-benar pulang atau hanya sekedar menyapa".
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/TribunMakassar/Muslimin Emba)