News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Mahasiswi Dibunuh Pacar di Makassar: Leher Korban Digorok hingga Sempat Tulis Puisi Perpisahan

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerabat memperlihatkan foto kenangan Asmaul Husna mahasiswi UIN Alauddin Makassar (kiri). Petugas Dokpol Biddokes Polda Sulsel melakukan identifikasi mayat Asmaul Husna di dalam kamar, di Perumahan Citra Elok, Jalan Tamangapa Raya 5, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (14/12/2019).

Fakta Mahasiswi Dibunuh Pacar di Makassar: Leher Korban Digorok hingga Sempat Tulis Puisi Perpisahan

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna (21) ditemukan tewas.

Korban ditemukan dalam keadaan menggenaskan di Perumahan Citra Elok, Jalan Tamangapa Raya 5, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (14/12/2019),

Korban ditemukan olehnya sepupunya sudah dalam keadaan terlentang dan berlumuran darah pada pukul 12.00 WITA.

Saat mayat korban ditemukan, wajah Asmaul Husna tertutup bantal bergambar Hello Kitty dan Winnie The Pooh.

Tak disangka, ternyata Asmaul Husna adalah korban pembunuhan.

Diketahui pelaku dari pembunuhan Asmaul Husna tersebut adalah sang kekasih, Ridhoyatul Khaer (20).

Berikut fakta-fakta yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

1. Kronologi

Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna, ditemukan telah menjadi mayat di kamar di Jl di Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala.  (Tribun Timur/Sanovra JR)

Asmaul Husna ditemukan tak bernyawa oleh sepupunya, Satriani yang tak lain juga teman sekamarnya.

Korban diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri berinisial RK.

Keduanya dikabarkan telah menjalin hubungan asmara sekitar setahun.

Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin saat ditemui awak media di Mapolsek Manggala membeberkan kronologi pembunuhan korban.

Menurutnya, cara RK membunuh Asmaul Husnah terbilang cukup sadis.

Mahasiswa semester tujuh jurusan Perbankan Syariah Fakuktas Ekonomi UIN Alauddin Makassar itu membunuh Asmaul Husna dengan cara mengorok leher korban.

"Awalnya pelaku menutup wajah korban dengan bantal selama 15 menit," kata Iptu Syamsuddin dikutip dari tribun Timur.

Kemudian mayat Asmaul Husna dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca: Sosok RK, Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Pelaku Pembunuhan Mahasiswi UIN Makassar

Baca: Sosok & Ekspresi Foto-foto Ridhoyatul Khaer, Pembunuh Asmaul Husna Mahasiswi UIN Alauddin Makassar,

 2. Kesaksian Sepupunya

Sehari sebelum ditemukan tewas, pada Jumat (13/12/2019), Asmaul Husna sempat pamit pergi kepada Miftahul Nur, sepupunya, untuk menginap di rumah temannya.

Namun, tak diketahui siapa teman  yang dimaksud.

Keesokan harinya atau Sabtu siang, Asmaul Husna malah ditemukan tak bernyawa di dalam kamar yang behadapan dengan kamar Miftahul Nur.

Satriani menemukan Asmaul Husna dengan posisi terlentang dan wajahnya tertutup bantal, Sabtu (14/12/2019), pukul 12.30 WITA.

"Datang tadi siang, saya buka pintu kamarnya sudah begitu (telentang)," ujar Satriani yang dikutip dari Tribun Timur.

Satriani kemudian melaporkan kejadian ini kepada penghuni rumah lainnya dan tetangga.

Warga pun kemudian geger.

Sepupu korban lainnya, Miftahul Nur mengatakan, di bagian belakang tubuh Asmaul Husna terdapat lumuran darah dari leher hingga punggung.

3. Pelaku pura-pura tak bersalah

Seorang mahasiswi ditemukan meninggal dunia di dalam rumah Perumahan Citra Elok, RW 3 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (14/12/2019) sore. (Tribun-timur.com/Muslimin Emba)

Tersangka RK sempat datang ke TKP di Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.

Mengutip Tribun Timur, awalnya RK berpura-pura melihat kekasihnya Asmaul Husna yang ditemukan tewas

Namun, saat mendatangi TKP gerak-gerik RK terlihat mencurigakan.

Melihat gerak-gerik RK tersebut, kemudian polisi pun langsung mengamankan RK untuk menjalani pemeriksaan.

4. Pelaku ditangkap

Menurut polisi, pelaku berinisial RK telah menangkap pelaku pada Sabtu (12/12/2019) sore.

"Pelaku berinisial RK mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi UIN," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko.

Menurut rekan Asmaul Hunah yang ditemui di sekitar lokasi kejadian mengungkapkan, RK yang disapa Ridho merupakan pacar korban.

"Info yang saya dapat, Ridho mahasiswa Perbankan Syariah, sudah diambil polisi. Setahuku pacaranki memang," ujarnya yang enggan menyebut nama.

Keduanya dikabarkan telah menjalin hubungan asmara sekitar setahun.

Saat ini RK masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Makassar untuk mendalami kasus pembunuhan ini.

 5. Sempat tulis puisi perpisahan

 Beberapa waktu lalu, Asmaul Husna disebut menulis puisi tentang perpisahan.

Puisis itu dibuat saat dirinya tak lagi menjabat Koordinator Deprtemen Media dan Jurnalistik pada Forum Kajian Ekonomi Syariah (Forkeis) UIN Alauddin Makassar periode tahun 2018 hingga 2019.

Puisi yang ditulis Asmaul Husna dibagikan melalui akun Facebook KSEI Forkeis UIN Alauddin Makassar.

Berikut puisi Asmaul Husna yang diktup dari Tribun Timur.

"KOORDINATOR DEPT. MEDIA DAN JURNALISTIK 2018/2019
-
ASMAUL HUSNA

JURUSAN AKUNTANSI 2016

-

Berpuluh kali pergi,

Berjuta kali pun kembali,

Iya, ini rumah bagi kami yang tak memiliki tempat kembali

Iya, ini rumah bagi kami yang tak pernah menemui jalan pulang

Iya, ini rumah dimana orang-orang menyambut kami dengan kehangatan

-

Walau seringkali beradu mulut,

Saling melempar ego,

Berderai drama air mata,

Diam bisu tak ada sapa,

Tapi kami tetap keluarga,

Bercerita dipenghujung malam tentang masa lalu dan masa depan saling menghangatkan kembali

-

Iya, Forkeis rumahku, rumah kami, rumahmu dan rumah kita.

Jika ada benci dihatimu,

Jangan benci Forkeisnya,

Bencilah sifat individunya,

Tapi jangan membenci terlalu lama,

Sebab kita saudara yang tumbuh bersama.

Bukankah makan nasi sepiring bersepuluh sudah biasa kita lakukan?

Maka redupkan bencimu,

Redahkan kecewamu,

Berdamailah,

Dan kembali kerumah

-

Jika langkahmu sudah terlalu berat, dan tanganmu sudah tak mampu menggenggam tangan-tangan untuk membuatmu pulang,

Maka tinggalkanlah rasa bencimu,

Berdamailah dengan egomu,

Pergilah dengan tenang dan temukan rumah-rumah yang lain,

Tapi ingat!

Kami selalu akan menyambut kepulanganmu dengan hangat,

Entah itu benar-benar pulang atau hanya sekedar menyapa".

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/TribunMakassar/Muslimin Emba)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini