Dalam kasus terebut Sani memandang sang istrilah yang memilikinya
"Pelaku merasa memiliki power lebih dibanding korban," kata Sani dikutip dari channel YouTube tvOneNews, Rabu (18/12/2019).
Sedangkan HT berstatus korban yang tidak berdaya akibat dua penyakit yang ia derita.
Sani melanjutkan dengan dominasi sang Istri, M bisa melakukan intimidasi kepada HT.
Bentuknya bisa beragam, baik berupa kata-kata seperti caci maki atau fisik seperti kekerasan.
Sani mengatakan ada banyak faktor yang melatarbelakangi kepada M bisa melakukan aksi kekerasan kepada suaminya.
"Salah satunya mungkin, ketikdak sabaran, kekesalan atau frustasi yang membuat sang istri menjadi marah
"Dan melakukan suatu penyerangan atau kekerasan kepada suaminya seperti itu," beber Sani.
Ditanya kenapa M sendiri yang merekam dan menyebarkan video tersebut, Sani melihat ada keanehan.
Jika dipandang dalam kacamata kewajaran, tidak mungkin orang melakukan hal tersebut.
"Sangat aneh memang seseorang mem-video sesuatu perilaku yang akhirnya menjadi bumerang buat dirinya sendiri," kata Sani.
Sani menduga M memiliki gangguan mental yang menganggu kejiawan M.
Menurutnya orang normal tidak akan melakukan tindakan yang akhirnya bisa menjerat dirinya sendiri.
Sehingga harus ada pemeriksaan lebih mendalam kepada M.