News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Burung Kacer Seharga Mobil, Ini Peluang Menggiurkan Dunia Bisnis Burung Kicau di Indonesia

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluang menggiurkan dunia bisnis burung kicau di Indonesia

TRIBUNEWS.COM - Pekan ini, masyarakat khususnya penggemar kicau burung dihebohkan dengan kasus hilangannya seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta yang disimpan di bagasi pesawat, Selasa (17/12/2019).

Burung itu merupakan milik Rendy Lesmana penghobi burung kicau asal Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari kejadian tersebut, burung kicau kembali terangkat namanya.

Padahal geliat bisnis burung kicau sudah ada sejak lama. 

Penghobi sekaligus juri lomba kicau burung tingkat nasional, Ujang Tarmana mengatakan bisnis burung kicau meningkat dari tahun ke tahun.

"Kalau saya bilang kenaikannya 200 persen," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Jumat (20/12/2019) lalu.

Ujang menjelaskan peningkatan prosepek dihampir seluruh lini bisnis kicau ini.

Mulai dari pembudidaya hingga transaksi jual beli burung kicau. 

"Sekarang bisnisnya lumayan cerah, uangnya lumayan berasa," pria yang berdomisili di asal Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat ini.

Ujang melanjutkan, kemajuan bisnis kicau di Indonesia juga berdampak pada perekonomian masyarakat.

Baca: Hobi Unik Deretan Kepala Negara, Jokowi Mengendarai Motor, Ratu Elizabeth II Mengoleksi Perangko

Nampak positif selanjutnya adalah bertambahnya lapangan pekerjaan dari bisnis ini. 

"Alhamdulillah mendongkrak perekonomian dan menekan pengangguran," lanjut Ujang.

Ujan menilai peran pemerintah dalam melegalkan perlomban-perlombaan burung kicau membuat bisnis ini juga semakin dilirik oleh kalangan masyarakat.

Di Indonesia sendiri sudah sejak lama digelar berbagai macam perlombaan burung kicau.

Baik perlombaan tingkat regional maupun tingkat nasional rutin digelar di berbagai daerah di Indonesia.

"Sebut saja seperti BnR dan Ronggorawe," terang Ujang. 

Ujang menambahkan, bisnis burung kicau dalam lima tahun kedepan akan meningkat setiap tahunnya.

"Meskipun tidak tersorot penuh, untuk ke depan lumanyan banyak peningkatan dari kicauan," jelas Ujang.

Alasan di balik mahalnya burung kicau

Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Kicau Mania Geruduk Kantor Garuda Indonesia (GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ANDHIKA PRASETY)

Ujang mengatakan harga burung kicau memang bisa mencapai harga satu unit mobil.

Terlebih ketika si burung merupakan burung unggulan yang memiliki banyak prestasi dari lomba-lomba dari berbagai gelaran.

Baik lomba tingkat regional maupun nasional.

"Tergantung prestasinya dan juara-juara di event regional harganya semakin tinggi. Dengan kualitas burung di atas rata-rata," kata Ujang.

Semakin sering burung kicau memenangkan perlombaan, harga burung tersebut akan semakin mahal.

"Harga akan naik sendiri," beber Ujang.

Baca: Bebek Dijadikan Google Doodle dalam Peringatan Hari Ibu, Berikut Fakta Unggas Satu Ini

Ujang mengatakan harga burung kacer normal yang siap dilombakan berkisar Rp 1.000.000- Rp1.500.000.

"Termurahnya harganya segitu," katanya.

Ujang melanjutkan ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai burung kicau, khususnya kacer dalam sebuah perlobaan.

Seperti kemampuan si burung untuk seberapa banyak dapat menirukan suara jenis-jenis burung yang lain dalam satu tarikan nafas.

"Selain itu juga dapat dinilai dari gayanya main, kalau kita sebut dengan istilah dudukannya"

"Itu yang bikin istimewa dan mahal," kata Ujang.

Tips merawat burung kicau

Ini tips merawat burung kacer hingga gacor (Instagram.com/hobiburungkicau_)

Saat dihubungi Tribunnews.com, Ujang juga membagi tips bagaimana cara merawat burung kicau, khususnya kacer hingga gacor (pandai berkicau).

Berikut ulasan lengkapnya.

1. Asupan Makanan

Ujang mengatakan hal pertama yang penting untuk membentuk burung kicau yang gacor adalah memperhatikan asupan makanan.

Asupan makanan ini berfungsi menjaga performa burung tetap baik.

"Rutinitas wajib jangkrik setiap hari. Bisa dikasih pada pagi-siang atau siang-malam," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Jumat (20/12/2019).

Terlebih menjelang perlombaan, maka extra fooding wajib diberikan kepada si burung.

"Apalagi H-1 harus ada penambahan. Bisa ulat hongkong maupun kroto," lanjut Ujang. 

2. Penjemuran burung

Menurut Ujang penjemuran burung kicau tidak boleh dianggap remeh.

Sama halnya asupan makanan, penjemuran juga wajib dilakukan rutin setiap harinya.

Ujang menilai, penjemuran berguna untuk menjaga kondisi tubuh burung kicau tetap stabil.

Penjemuran burung kicau beranekaragam durasinya. Tergantung dari karakteristik si burung itu sendiri.

"Biasanya 1 jam atau 30 menit. Tergantung kondisi burung, ia lebih nyaman berapa lama," kata Ujang.

Baca: Tasya Farasya Ingatkan Bahaya Skincare Palsu, Bagaimana Hukum Memandang Endorsement? Ini Jawabannya

3. Memandikan burung

Memandikan burung bisa dilakukan sebelum atau seduah pemberian makanan.

Ujang mengatakan, setelah dimandikan, si burung tidak perlu dijemur.

"Diangin-aginkan saja sebelum dimasukan ke dalam rumah," beber Ujang.

4.Vitamin

Seperti halnya manusia, untuk mempertahankan kondisi burung di keadaan terbaiknya, burung kiacau juga perlu asupan vitamin secara rutin.

Vitamin burung sendiri dapat dengan mudah ditemui di pasaran.

Tersedia banyak pilihan dan dengan harga bervariasi vitamin-vitamin tersebut.

Untuk pemberian vitamin tergantung kondisi si burung.

"Vitaminnya bisa H-1 sebelum lomba atau 3 hari sekali," tandas Ujang.

5. Melatih burung kicau

Setelah kebutuhan-kebutuhan sudah tercukupi, kini tinggal melatih burung untuk memperbanyak perbendaharaan suara kicaunya.

Menurut Ujang, semakin banyak jenis suara kicau yang dimiliki, semakin bagus juga burung tersebut.

Pelatih burung bisa lewat banyak cara, bisa dengan membeli burung lain (master) untuk sebagai tandem latihan.

"Bisa juga pakai rekaman MP3 suara kicau burung," katanya.

Ujang mengatakan moment yang tepat untuk menambah perbendaharaan suara ketika si burung berganti bulu. 

"Biasanya 6 bulan mabung (ganti bulu)," tandas Ujang.

Ujang menambahkan, burung kacer sudah siap dilombakan ketika berusia 1 tahun.

(Tribunnews.com/Endra Kurniwan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini