TRIBUNNEWS.COM - Andre Rosiade menilai kemaksiatan di Kota Padang semakin merajalela.
Ia mendapat laporan selama bertahun-tahun kemaksiatan terus meningkat di era kepemimpinan Mahyeldi.
Saat ini Kota Padang dipimpin oleh pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Mahyeldi-Hendri Septa.
Mereka sudah dilantik saat terpilih kembali menjadi pemimpin Kota Padang pada 13 Mei 2019 lalu.
Total mereka sudah memimpin Kota Padang selama dua periode.
Namun, hari ini Minggu (22/12/2019), anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade mengklaim kemaksiatan di Kota Padang semakin merajalela.
Padahal menurutnya, Kota Padang dipimpin oleh seorang buya yang dalam bahasa Padang berarti ustaz.
Andre pun mengaku mendapat laporan dari masyarakat soal aduan kemaksiatan yang merajalela.
"Jadi kami mendapatkan laporan, sudah bertahun-tahun kemaksiatan semakin merajalela di era Pak Mahyel ini," ujar Andre kepada Tribunnews.com, Minggu (22/12/2019).
Menurutnya, pemberitaan mengenai kemaksiatan merajalela di Padang sudah banyak, tetapi belum ada tindakan nyata dari Mahyeldi.
Untuk itu, Andre meminta kepada para jajaran pemerintah Kota Padang untuk merazia tempat-tempat yang menjadikan 'kemaksiatan' semakin menjalar di Padang.
Dari laporan yang Andre terima, ada sejumlah 31 tempat karaoke di Padang.
Andre ditemani Ketua DPRD Kota Padang, seluruh jajaran anggota Fraksi Gerindra dari Padang, Satpol PP, dan Dinas Perdagangan Kota Padang melakukan razia bersama.
Razia dilakukan pada Minggu dini hari.
Setelah datang dan merazia tempat tersebut, Andre membenarkan ada 31 tempat karaoke di Kota Padang.
Di antaranya, 12 berizin dan 19 lainnya tidak memiliki izin.
"Ada 19 yang tidak memiliki izin dari IP nya, dari perusahaannya, lalu surat izin menjual minuman keras juga tidak ada," ujar Andre kepada Tribunnews.com.
Andre menyayangkan tempat karaoke tersebut ternyata sudah bertahun-tahun beroperasi namun tidak ada tindakan dari Wali Kota Padang.
"Dan mereka bertahun-tahun selama ini aman-aman saja, tidak ada tindakan konkret dari seorang Wali Kota yang kita tahu mohon maaf dengan segala hormat seorang ustaz," tutur dia.
Setelah razia berlalu dan menemukan bukti, menurut Andre, DPRD Kota Padang akan memanggil Mahyeldi pada Senin (23/12/2019) esok hari.
"Hari Senin besok DPRD kota Padang akan rapat untuk memanggil Pak Wali, untuk menanyakan komitmen beliau," kata Andre.
Menurut Andre, Ketua DPRD Padang Syarfrial Kani sudah menyampaikan akan melakukan konsolidasi di DPRD.
"Kalau komitmennya tidak jelas, maka kita berencana akan menginterpelasi Wali Kota Padang menanyakan soal kemaksiatan yang merajalela di Kota Padang," ujarnya.
Andre juga menjelaskan razia yang dilakukan tadi malam berlangsung tertib dan tidak menemui kendala.
"Kita melakukan razia secara persuasif, ada satpol PP, ada TNI juga yang mem-back up, kita datang baik-baik, menanyakan baik-baik, jadi aman-aman saja," katanya.
Dalam razia yang dilakukannya, Andre tidak hanya menemukan tempat karaoke tak berizin, tetapi juga ada PSK di tempat tersebut.
Menurut Andre, kemaksiatan sekarang merajalela karena tidak ada tindakan dari Mahyeldi selaku Walikota Padang.
"Agak paradoks agak aneh memang, Wali Kota ustaz seorang buya tapi kok kemaksiatan merajalela."
"Dari dulu memang ada kemaksiatan tapi tidak separah sekarang, tapi setelah beliau menjadi Wali Kota ini semakin merajalela," ujarnya.
(Tribunnews.com/Maliana)