Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema melarang berbagai aktifitas organisasi massa di Kota Bandung yang berpotensi memantik konflik.
"Dalam rapat kordinasi lintas ormas, disampaikan agar semua pihak saling menjaga diri, hormati satu sama lain, toleransi dan tidak ada kegiatan sweeping apapun," ujar Irman via ponselnya, Selasa (24/12/2019).
Ia menegaskan larangan itu berkaitan dengan libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Sehari sebelumnya, pihaknya sudah bertemu dengan Pemkot Bandung serta Dandim 0618 BS membahas langkah agar Bandung kondusif.
"Kalau ada penyakit masyarakat, jangan ditindak sendiri, laporkan ke polisi, kami yang akan tangani.
Jangan bertindak main hakim sendiri biar tidak meluas," ujar Irman.
Baca: Kumpulan 40 Ucapan Natal dan Tahun Baru dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Dikirimkan Lewat WhatsApp
Baca: Resep Kue Kering saat Natal: ada Nastar Gulung dan Lidah Kucing Pandan Kenari, Ini Caranya
Baca: Polisi Siagakan 8 Ribu Personel Amankan Jalannya Natal 2019 di Jakarta Pusat
Baca: 40 Ucapan Natal dan Tahun Baru dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Dikirimkan Lewat WhatsApp
Pada malam tahun baru 31 Desember 2019, ia juga meminta warga untuk tidak berkegiatan yang memicu gangguan keamananan hingga kecelakaan lalu lintas.
"Kami harapkan tidak ada konvoy berkelompok di jalanan karena memicu gesekan antar kelompok dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Sejak akhir pekan lalu, aktifitas liburan di Kota Bandung mulai terasa.
Sejumlah tempat wisata di Kota Bandung mulai dipadati wisatawan, terutama di Lembang Kabupaten Bandung Barat, yang aksesnya melewati Kota Bandung.
"Bandung kota wisata, tujuan wisatawan untuk berlibur Natal dan Tahun Baru. Jaga kondusifitasnya," ujar dia.
Untuk memecah konsentrasi massa di saat malam pergantian tahun, pemerintah akan membuka delapan titik pusat kegiatan.
"Rencananya ada 8 titik pusat kegiatan masyarakat pada malam tahun baru.
Tapi itu fleksibel. Untuk pengamanannya, kami siagakan 38 pos pengamanan," ujar Irman.