Saat berada di Jembatan Pulo Kerti, dari atas jembatan pelaku atas nama Sulaiman berhasil ditangkap oleh polisi dan warga yang mengejarnya.
Sementara itu, pelaku bernama Iwan melompat dari atas jembatan dan bersembunyi ke rawa-rawa.
Setelah dikepung polisi dan warga, Iwan yang bersembunyi di rawa-rawa selama dua jam akhirnya memilih menyerahkan diri.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setiyadi mengatakan, sebelumnya warga Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus Palembang, melapor ada yang membuang mayat, kepolisian pun segera menindaklanjuti dan melakukan pengejaran.
"Warga melapor ada yang membuang mayat, setelah itu langsung ditindaklanjuti dan dilakukan pengejaran," kata Kombes Pol Anom Setiyadi dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/12/2019).
4. Motif pelaku
Menurut keterangan Kombes Pol Anom Setiyadi, motif kedua pelaku membunuh Ruslan Sani yakni karena ingin menguasai mobil milik korban.
Awalnya, Iwan hanya dendam karena korban telah menabrak keponakannya.
Saat Iwan akan meminta pertanggungjawaban, korban malah marah kepadanya.
"Hasil pemeriksaan, kedua pelaku ini ingin menguasai kendaraan korban dengan menyamar sebagai penumpang," ujarnya Kombes Pol Anom Setiyadi.
5. Korban tewas dengan 13 luka tusukan
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap jasad Ruslan Sani, dari hasil pemeriksaan ditemukan ada luka di bagian kepala, leher, dan dada.
Dokter forensik juga menemukan ada luka di pelipis kiri yang diduga berasal dari senjata api.
"Kami mencurigai ada luka tembak di bagian pelipis kiri korban. Tapi apakah itu bersarang atau hanya serpihan saja, kita tidak bisa memastikannya karena tadi hanya melakukan pemeriksaan luar," kata Kombes Pol Anom Setiyadi.
Sementara itu, 13 luka tusukan pisau juga ditemukan di tubuh korban.
(Tribunnews.com/R Agustina)(Kompas.com/Aji YK Putra)