"Saya juga sudah sampai di Brunei, tapi juga gagal bertemu Sultan Brunei karena padatnya acara beliau menjelang hari jadi Sultan ke -73."
"Sekarang tinggal raja Salman," ujar dia anggota DPRD dari PKS ini.
Pria yang tinggal di Hitam Ulu Kabupaten Merangin ini meninggalkan rumah sejak 8 Mei 2019 lalu.
Saat awal perjalanan, Lilik bersama anak perempuannya bernama Gadiza.
Sementara Balda baru menemaninya dari Semarang, lalu ke Solo, Magetan, dan Surabaya.
Mereka meyeberang ke Banjarmasin lanjut ke Palangkaraya sampai Pontianak, Singkawang, Sambas, dan masuk Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk di Sambas.
Mulai dari PLBN Biawak di Lundu Serawak Malaysia dan lanjut ke Kuching, Sibu, Bintulu, dan Miri, Lilik mengendarai sepeda motor.
Setelah itu, ia dan anaknya baru masuk ke negara Brunei Darussalam melewati check point di Sungai Tujuh dan masuk Brunei lewat Kuala Belait.
Dikutip dari Tribun Jambi, perjalanan Lilik Gunawan dan Balda merupakan pengalaman pertama.
Selama perjalanan, Lilik sebenarnya tidak mengetahui jalan dan arah menuju Tanah Suci.
Ia hanya mengandalkan GPS.
Dalam perjalanannya, ia sudah melewati delapan negara dengan bersepeda motor.
Meski hanya membawa uang Rp 400 ribu untuk berangkat ke Mekkah, Lilik mengaku, selama di perjalanan dirinya banyak dibantu oleh orang.
Sehingga misinya untuk mencapai Tanah Suci bisa tercapai.