"Jadi kami imbau agar semua sekolah yang akan melakukan rehab, tanggap dari mulai perencanaan. Perencanaan harus dilakukan dengan konstruksi ideal sehingga gedung yang dibangun atau direhab tahan dengan segala cuaca," imbaunya.
Baca: 12 Perilaku Buruk Turis Asing di Bali yang Meresahkan Masyarakat
Baca: Rok Panjangnya Terlilit di Gir Motor, Sumiyem Tewas Terjatuh dari Motor
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Baturiti, I Nyoman Suastika menyatakan, bangunan tersebut sudah digarap pada tahun 2007 silam.
Gedung tersebut merupakan bantuan dari dana komite sekolah.
Saat itu, anggaran yang digelontorkan senilai Rp 280 juta lebih.
"Atap gedung ini menggunakan rangka baja ringan dan genteng. Dan ibi gedung bantuan komite sekolah dan dibangun tahun 2007 lalu,” jelas Suastika.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur Kecamatan Baturiti, Tabanan, Rabu (1/1/2020).
Akibatnya, sejumlah atap gedung lantai II di SMPN 1 Baturiti ambruk.
Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena terjadi di hari libur.
Menurut informasi yang diperoleh, atap gedung lantai II yang ambruk tersebut merupakan yang digunakan proses belajar mengajar kelas VII C dan VII D.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Atap yang terbuat dari seng baja ringan.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Atap Gedung Lantai II SMPN 1 Baturiti Ambruk, Kerugian Mencapai Rp 100 Juta Lebih