News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibunda Deni Priyanto Bawa Sendiri Surat Banding Vonis Mati Kasus Mutilasi PNS Oleh Anaknya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tini (68) ibu dari Deni Priyanto terdakwa kasus mutilasi di Banyumas saat duduk mendengarkan putusan hakim, Kamis (2/1/2019).

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Terdakwa kasus mutilasi Deni Priyanto (37) telah divonis hukuman mati, pada Kamis (2/1/2020).

Setelah divonis hukuman mati, deni diberi waktu 3 hari untuk memberi keputusan menerima atau banding.

Akhirnya setelah melakukan serangkaian pertimbangan, terdakwa Deni Priyanto (37)
mengajukan banding atas putusan mati yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Banyumas.

Baca: Pemutilasi PNS Asal Bandung di Banyumas Divonis Hukuman Mati

Baca: Pelaku Mutilasi PNS di Banyumas Divonis Mati, Terbukti Pembunuhan Berencana dan Menyembunyikan Mayat

Baca: Bupati Banjarnegara Memaafkan Penghina Namanya di Media Sosial

Terdakwa kasus mutilasi, Deni Priyanto (37) dibawa menuju ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019) (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Surat pengajuan banding itu dikirim langsung oleh ibu terdakwa,

Ibunda dari Deni Priyanto, Tini (66) mengajukan sendiri surat banding ke PN Banyumas, pada Senin (6/1/2020).

Tini mengirim dan berangkat langsung dari
Desanya di Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.

"Surat diantarkan ibunya terdakwa Deni.

Intinya adalah mengajukan banding," ujar Juru Bicara PN Banyumas Tri Wahyudi saat dihubungi Tribunbanyumas.com.

Tri Wahyudi tidak mengetahui secara persis isi surat yang disampaikan Tini.

"Saya tidak mengetahui surat tersebut ditandatangani langsung oleh terdakwa Deni atau orang lain," imbuhnya.

Setelah pengajuan banding akan segera membuat akta banding.

Pihaknya akan segera memberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyumas.

Deni Priyanto (37), terdakwa kasus mutilasi dan pembakar potongan tubuh Komsatun Wachidah (51), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bandung, Jawa Barat, divonis hukuman mati.

Hukuman itu dijatuhkan setelah pada hari Minggu 7 Juli 2019 lalu Deni membunuh teman wanitanya, Komsatun saat sedang berhubungan intim di sebuah rumah kos di Bandung.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini