Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, SENGETI - Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto menjelaskan kronologis terjadinya pembunuhan yang merenggut nyawa ibu dan anaknya di Desa Bakung, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi pada Sabtu (11/1/2020) malam lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Muarojambi, Selasa (14/1/2020), Kapolres didampingin oleh Kabag Ren, Kompol Salfandri; Kabag Ops, Kompol Sofirin; Kabag Sumda, Kompol Susilo Putro; Kasat Reskrim, AKP George Alexander; Kasat Sabhara, AKP Vikor Tambak; Kasat Lantas, Iptu Fidelis Gulo; Kapolsek Maro Sebo, Iptu Taroni Zebua, serta personel lainnya.
Kapolres menyebutkan kejadian bermula ketika tersangka HT (25) memanggil korban Nia (16) dari depan kamarnya untuk menitipkan uang sebesar Rp 2,4 juta.
HT bermaksud meminta tolong untuk mengirimkan uang tersebut melalui ATM seperti biasanya untuk istri pelaku yang berada di Kecamatan Kandis, Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kemudian korban dan pelaku kembali ke dalam kamar masing-masing yang posisi kamarnya bersebelahan. Sesaat kemudian korban bersama ibunya, Neti (52) memanggil pelaku dan menanyakan kejelasan uang yang dititipkan pelaku tadi," kata kapolres.
Berdasarkan keterangan dari tersangka HT pada saat menanyakan hal tersebut, kedua korban menunjukkan sikap yang kesal terhadap tersangka.
Hingga akhirnya kedua korban masuk ke kamarnya dengan membanting pintu kamar.
"Melihat sikap kedua korban, tersangka sakit hati dan masuk ke dalam kamarnya dengan mengambil pisau dan senapan angin miliknya di peluru 1 butir, kemudian dipompa sebanyak 6 kali," ungkap Kapolres.
Setelah itu, tersangka masuk ke dalam kamar kedua korban dengan membawa senapan angin dan pisau hingga terjadi cekcok antara pelaku dan kedua korban.
Baca: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Jambi Diringkus 6 Jam Usai Kejadian
Baca: Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Jambi Sempat Saksikan Polisi Olah TKP di Lokasi
"Lalu senapan angin tadi ditodongkan ke arah kepala korban Heti dan menembakkan senapan angin tepat mengenai kening korban Ibu Heti," jelas Kapolres.
Tidak hanya sampai disitu, kata Kapolres tersangka kemudian meletakkan senapan angin dan langsung menyerang korban Heti sambil menikam dada sebelah kiri dengan menggunakan pisau hingga tewas.
Selain itu, tersangka juga cekcok dengan Nia, menyerang dan mendorongnya hingga telentang di kasur.
"Kemudian tersangka menikam korban di dada sebelah kiri. Selanjutnya tersangka mengletakkan pisau miliknya dan membekap korban hingga tidak sadarkan diri," ujarnya.