News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keraton Agung Sejagat

Pengakuan Tetangga Totok Santoso, Raja Keraton Agung Sejagat: Terganggu Bau Dupa Sajen

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Begini Penampakan Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat

Sebab apa yang ada di video sama persis dengan kegiatan Totok dan anggotanya di rumah tersebut.

"Ritual dan kirab tersebut dilakukan kira-kira pada bulan Oktober-November 2019 lalu," kata Adi.

Alasan Mendirikan Keraton Agung Santoso

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelda Daniel mengatakan, Totok Santoso mengaku dalam beberapa bulan terakhir menerima wangsit dari leluhur dan raja Sanjaya keturunan raja Mataram, untuk meneruskan pendirian kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Purworejo.

Menurut Rycko, Totok Santoso berusaha meyakinkan para calon pengikutnya dengan mengumpulkan identitas dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Jadi dia itu meyakinkan orang-orang dengan mengumpulkan kartu-kartu identitas dari PBB, United Nations agar dia dianggap punya kredibilitas dan berkuasa sebagai seorang raja," ujar Rycko di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Selanjutnya, Rycko menyebut, pengikut Keraton Agung Sejagat sampai saat ini sudah mencapai hampir 150 anggota.

"Berbekal penyebaran keyakinan dan paham apabila bergabung dengan kerajaan akan bebas dari malapetaka dan perubahan nasib ke arah yang lebih baik."

"Jika tidak bergabung akan berlaku sebaliknya," ungkap Rycko.

Aparat Kepolisian mengamankan pengikut Kerajaan Agung Sejagat yang dipimpin Totok Santosa Hadingrat dari Keraton Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020). Pimpinan kelompok tersebut Totok Santosa Hadingrat bersama istrinya telah diamankan aparta dari sore harinya karena dianggap meresahkan masyarakat. TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI (TRIBUN JATENG/PERMANA PUTERA SEJATI)

Sehingga, Rycko memastikan simbol-simbol yang dipakai di Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo adalah palsu.

"Ternyata semua simbol-simbol yang dia pakai selama ini palsu. Termasuk identitas KTP dan surat dokumen lainnya," kata Rycko.

Sementara, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Sutisna menyampaikan, raja dan ratu Keraton Agung Sejagat sudah sejak lama merancang rencana itu.

Keduanya berencana untuk membuat sebuah kerajaan untuk memperdaya warga sekitar.

"Mereka melakukannya sudah sejak lama dan itu sudah direncanakan sebelumnya," ujar Iskandar.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Alexander Aprita) (Kompas.com/Riska Farasonalia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini