News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cari Uang untuk sang Ibu, Kemal, Pemuda 19 Tahun yang Tunarungu, Mengadu Nasib Jadi Driver Ojol

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemudi ojek online yang tuna rungu, Kemal Ardiansyah

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keterbatasan bukan jadi penghalang seseorang untuk terus memperjuangkan nasib, kata-kata itu rasanya pantas disematkan kepada Kemal Ardiansyah.

Pemuda berusia 19 tahun asal Garut ini mengadu nasib di Bandung menjadi seorang pengemudi ojek online, padahal sudah sejak lahir ia tunarungu.

Tunarungu berarti dia memiliki hambatan dalam fungsi pendengarannya.

Baca: Tak Hanya Keraton Agung Sejagat, Muncul Video Sunda Empire, Klaim Bisa Kendalikan Pemerintah Dunia

 

Kemal

Dalam mengendarai motornya sehari-hari, Kemal mengenakan jaket berwarna hijau khas ojek online, lengkap dengan helm.

Panas terik tak menyurutkan niatnya dalam mencari penumpang.

Uniknya, saat akan berkomunikasi dengan penumpang, ia langsung mengeluarkan smartphone atau ponsel pintarnya.

Melalui ponselnya itulah Kemal berkomunikasi dengan penumpang.

Baca: Muncul Kerajaan Sunda Empire di Bandung, Ridwan Kamil: Banyak Orang Stres di Republik Ini

Baca: VIDEO Ucapan Nyeleneh Diduga Pemimpin Sunda Empire di Bandung: Kalau Empire Sampai Dunia Kiamat

Saat ini, memang ada fitur chat di aplikasi ojek online, hal itu yang memudahkan Kemal mengerti apa yang dibicarakan oleh penumpangnya.

Kepada TribunJabar.id melalui media aplikasi perpesanan instan, Kemal sempat berbagi cerita mengenai bagaimana ia bisa menjadi pengemudi ojek online di Bandung.

Pria lulusan SMALB di Garut pada 2019 itu mengaku mengetahui soal Grab dari seorang temannya di kampung halamannya.

Saat mendapatkan informasi itulah ia seperti mendapatkan harapan.

Kemal Ardiansyah (TribunJabar.id/Yongky Yulius)

Rupanya, Kemal memang ingin mencari uang agar bisa membantu ibunya.

"Cari rejeki uang untuk ibu makan," kata Kemal ditemui di sekitar Jalan Sekelimus Utara, Bandung, Jumat (17/1/2020).

Ayah dan ibunya sudah bercerai.

Kemal mengatakan, ayahnya berasal dari Garut, sementara ibunya berasal dari Ciamis.

Ia memiliki dua orang kakak dan satu orang adik.

Kakaknya saat ini masih menganggur, sementara itu adiknya masih sekolah.

Adapun ayahnya ternyata juga masih menganggur.

• Hari Ini, Sejumlah Driver Ojek Online Berencana Datangi Rumah Iis Dahlia, Buntut Dugaan penghinaan?

"Kalau ibu yang sekarang umurnya 55 tahun ada di rumah, jadi ibu rumah tangga," ujarnya sembari menunduk ke layar smartphone.

Sempat Kesulitan

Hingga akhirnya, setelah mendapatkan informasi mengenai pembukaan pendaftaran pengemudi ojek onlineKemal memberanikan diri ke Bandung.

Ia ternyata datang ke kota kembang sendirian pada Agustus 2019.

Beruntung, saat pendaftaran itu, Kemal tak merasa kesulitan.

Kemal Ardiansyah (TribunJabar.id/Yongky Yulius)

Pasalnya, ia bisa berkomunikasi secara tertulis, termasuk dalam mengisi data untuk pendaftarannya sebagai ojek online.

"Ngelamarnya langsung ke kantor Grab," ujar Kemal sembari menunjuk arah kantor ojek online di Bandung.

Di BandungKemal pun tinggal indekos di sekitaran Cijawura.

Jadi, sudah sekitar lima bulan ia bekerja di Bandung.

Tentu saja, kesulitan sempat dirasakan Kemal saat dia awal-awal menjadi pengemudi ojek online.

Kesulitan itu di antaranya adalah saat ia hendak membaca maps.

• Gara-gara Celana Dalam, Pengemudi Ojek Online di Cimahi Bunuh Kekasihnya, Tusuk Korban Secara Sadis

"(Sempat) ada kesulitan, tapi sekarang bisa. Kesulitan itu misalnya adalah Grab yang maps-nya salah terus. Sekarang paham Grab maps," ujarnya.

Kesulitan lain yang dialami Kemal biasanya adalah harus mengantar penumpang ke lokasi yang jauh.

Sehari-hari, ia mengaku berada di sekitaran BIP, PVJ, hingga Dago.

Namun, kadang ada penumpang yang harus diantar sampai ke daerah Cimenyan yang sudah masuk ke wilayah Kabupaten Bandung.

Awalnya, ia memang tak hafal wilayah di Bandung.

Namun, kini Kemal mengaku sudah hafal, terutama di wilayah-wilayah yang terhitung sebagai pusat perkotaan.

Kemal Ardiansyah (TribunJabar.id/Yongky Yulius)

"Saya betah di Grab, tapi kadang merasa capek karena harus narik lumayan jauh," ujarnya seraya tersenyum.

Sisihkan Penghasilan untuk Ibu

Saat ramai, ia mengaku kadang bisa mengantongi Rp 100-200 ribu dalam sehari.

Uang yang diperoleh Kemal digunakan untuk membayar indekos dan makan sehari-hari.

Tak hanya itu, sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, Kemal juga menyisihkan penghasilannya untuk ibunya.

Biasanya, dia bisa menyisihkan sampai Rp 500 ribu dalam sebulan.

Namun Kemal mengatakan, kadang ia juga hanya bisa menyisihkan di bawah uang itu lantaran belakangan ini ia kesulitan mencari penumpang.

• Tertipu Pembelian Rumah Bersubsidi di Padalarang, Pengendara Ojek Online Lapor ke Polisi

"Biasanya sehari saya dapat Rp 100-200 ribu, tapi sekarang jarang karena sepi, Grab driver sudah banyak di Bandung," katanya.

Dalam waktu dekat, Kemal mengaku belum memikirkan rencana kerjanya.

Ia hanya mengaku akan tetap bekerja jadi pengemudi ojek online sembari menabung.

Kemal berujar, jika uangnya sudah terkumpul banyak, ia ingin membuka usaha kecil-kecilan sendiri.

"Nanti kalau ada rezeki, mau buka usaha kecil-kecilan seperti nasi goreng atau bubur ayam, atau makanan lainnya," ujarnya seraya mengacungkan jempol. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Kemal, Pemuda 19 Tahun Asal Garut yang Tunarungu, Mengadu Nasib di Bandung Jadi Driver Ojol, https://jabar.tribunnews.com/2020/01/17/kisah-kemal-pemuda-19-tahun-asal-garut-yang-tunarungu-mengadu-nasib-di-bandung-jadi-driver-ojol?page=all.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini