TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua eksekutor Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin menjalani rekonstruksi tahap ketiga memeragakan upaya menghilangkan barang bukti usai melakukan aksinya.
Dalam rekonstruksi kali ini, dua tersangka pembunuhan Hakim Jamaluddin, Jefri Pratama dan Reza Pahlevi memeragakan enam adegan di tiga lokasi.
Setelah membuang jasad Hakim Jamaluddin di areal kebun sawit di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jefri Pratama dan Reza Pahlevi membuang sarung tangan yang dipakai pada saat membuang mayat Jamaluddin.
Baca: Tangis 2 Eksekutor Hakim Jamaluddin Mendapat Pelukan Sang Ibu Usai Jalani Rekonstruksi di Rumahnya
Kedua pelaku diketahui datang berboncengan ke perkebunan sawit menggunakan sepeda motor.
Setelah itu, menggunakan sepeda motor keduanya pergi meninggalkan lokasi dan berhenti di jembatan Desa Namo Rih, Pancur Batu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Di lokasi tersebut tersangka Reza dan Jefri memeragakan adegan membuang barang bukti berupa handphone.
Dalam rekonstruksi di desa Namo Rih, kedua pelaku memperagakan saat mereka membuang dua handphone.
Baca: Cara Eksekutor Pembunuhan Hakim PN Medan Hilangkan Barang Bukti: Buang HP Hingga Bakar Baju
Handphone dibuang dari atas jembatan.
Kedua pelaku tidak turun dari sepeda motor yang mereka tunggangi saat membuang handphone tersebut.
Setelah mereka membuang barang bukti handphone, kedua pelaku pun langsung meninggalkan lokasi.
Menunggangi sepeda motor jenis matic, kedua pelaku melanjutkan perjalannya dan berhenti di kawasan Tuntungan.
Baca: Reza Sempat Beli Sandal Jepit Usai Membuang Jasad Hakim Jamaluddin di Dusun II
Di kawasan Tuntungan, kedua pelaku membeli sandal jepit di sebuah warung.
Dalam reka adegan tersebut, Reza turun dari sepeda motor dan berjalan kaki menuju warung yang tidak jauh dari sepeda motor kedua.
Terlihat terjadi transaksi pembelian sandal, sementara Jefri menunggu di atas sepeda motor.
Dalam adegan tersebut, pelaku melakukan dua reka adegan.
Usai membeli sandal jepit, pelaku menuju ke kediaman Reza di Jalan Anyalir, Kecamatan Medan Selayang.
Baca: Baru Terbongkar! Arti Khusus Nomor Polisi Mobil Mewah Zuraidah Hanum, Pembunuh Hakim Jamaluddin
Pelaku pun mengungkapkan alasan membeli sandal jepit.
"Kenapa kok diganti sepatunya dengan sendal?" tanya pertugas kepada pelaku.
"Karena enggak ada sendal di rumah," ucap Reza singkat.
Di lokasi ke tiga, kedua pelaku kembali memeragakan adegan.
Pelaku Reza setelah tiba dikediamannya langsung memasukan sepeda motornya ke dalam rumah.
Kemudian, Reza dan Jefri tiba masuk ke dalam kamar.
Di kamar keduanya membuka baju serta jaket, dan sepatu yang dikenakannya saat mengeksekusi Hakim Jamaluddin.
Selanjutnya keduanya mengganti pakaian yang mereka gunakan.
Setelah mengganti pakaian di dalam rumah, tersangka Jefri, memberikan pakaian yang digunakan selama proses eksekusi kepada Reza.
Reza yang juga sudah berganti pakaian, kemudian membawa pakaian yang dia gunakan bersama dengan pakaian Jefri serta helm ke belakang rumahnya untuk selanjutnya dibakar.
Setelah melakukan pembakaran barang bukti, selanjutnya tersangka Reza masuk kembali ke dalam rumah dan tidur.
Tangis dua eksekutor usai lakukan rekonstruksi
Air mata menetes ketika tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin bertemu dengan ibunya setelah melakukan rekonstruksi di kediamannya, Selasa (21/1/2020).
Rini Siregar, ibunda kandung Reza dan ibunda tiri Jefri menyambut kedatangan kedua anaknya saat melakukan reka adegan tahap ke tiga.
Sebelum keduanya turun dari mobil polisi, ibunda Reza, terlihat menatap dengan pandangan kosong.
Ia yang menggunakan hijab biru dipadu pakaian terusan warna oranye bercorak bunga biru terlihat menunggu kedua anaknya yang akan melakukan rekonstruksi tahap terakhir yakni pembakaran barang bukti.
Tersangka Jefri yang dikawal petugas bertemu dengan ibundanya, lalu masuk ke dalam ruang tamu dan melakukan reka adegan pembakaran barang bukti.
Usai melakukan reka adegan, keduanya terlihat di dalam rumah dan duduk bersama ibundanya.
Rini pun mengelus badan belakang kedua anaknya.
Ia terlihat memeluk Reza sembari meneteskan air mata.
Pelukan sang ibu membekas kepada keduanya, terlihat abang beradik tersebut kedua matanya berkaca-kaca.
Tidak diketahui pasti apa pembicaraan ketiganya di dalam ruang tamu rumah Reza.
Baca: Reza Sempat Beli Sandal Jepit Usai Membuang Jasad Hakim Jamaluddin di Dusun II
Sementara Reza terlihat meneteskan air matanya.
Tetangga korban yang ditemui di lokasi rekonstruksi, tak menyangka bahwa Reza merupakan salah satu pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin.
Saat ditemui awak media, wanita yang menggunakan baju warna cokelat tersebut mengatakan bahwa Reza merupakan sosok yang baik dan suka bantu.
"Reza ini suka membantu kami, ia memiliki usaha jualan makanan gitu. Saya tetangganya. Ia tinggal sama mamanya di sini. Bapaknya sudah meninggal. Kita enggak nyangka karena anaknya baik. Mereka orang lama dan memang tidak ada kelakuan yang aneh dibuat Reza," ujar wanita berambut ikal yang enggan menyebutkan namanya ini.
Baca: Pelajar SMA Bunuh Begal Demi Lindungi Pacar Terancam Penjara Seumur Hidup, Ini Kata Pihak Kejaksaan
Terpisah, usai reka adegan, Rini Siregar yang ditemui di kediamannya mengatakan ia tidak menyangka anaknya menjadi pelaku pembunuhan.
"Saya tidak percaya, suruh lah bunuh binatang, pasti gak berani. Karena anak saya orangnya penyayang," ujarnya.
Saat ditanya terkait bujukan sang Jefri terhadap Reza, wanita berkerudung biru tersebut tidak pernah tahu bagaimana pembahasan keduanya.
"Abangnya sering datang ke sini, tapi saya tidak tahu. Apa yang mereka bahas," ungkapnya.
Dengan nada serak, air mata yang jatuh ke pipinya, ia menceritakan bahwa Reza merupakan tulang punggung keluarga.
"Anak saya itu tulang punggung keluarga. Anak saya itu lah yang bertanggung jawab atas kehidupan saya," katanya sembari memohon agar anaknya dihukum seringan mungkin.
Tuntaskan 6 Reka Adegan
Sementara itu Pihak kepolisian menuntaskan rekontruksi kasus pembunuhan berencana Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin.
Pihak kepolisian Daerah Sumatera Utara bersama dengan Polrestabes Medan kembali melakukan rekontruksi tahap tiga.
Dalam rekontruksi tahap ketiga ini, petugas kepolisian menggelar di tiga lokasi berbeda yakni di sungai Namori kawasan Pancurbatu, Warung tempat beli sendal dan rumah Reza.
Dalam reka adegan ini, polisi menghadirkan dua pelaku yakni Reza dan Jefri.
Baca: 3 Pelaku Pembunuhan Hakim Jamaluddin Akan Kembali Ikuti Rekonstruksi Peragakan Proses Bakar Pakaian
Informasi yang dihimpun, dalam reka adegan ke tiga ini, kedua pelaku melakukan penghilangan barang bukti.
Kasat Reskrm Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak mengungkapkan bahwa dalam rekontruksi tahap ketiga ini akan digelar di tiga tempat.
"Rekontruksi akan digelar di jembatan Desa Namo Rih Pancur Batu untuk membuang Handphone, selanjutnya di simpang Tuntungan untuk membeli sandal, dan di rumah tersangka Reza di Selayang," kata Maringan, Selasa (21/1/2020).
Maringan mengungkapan dalam proses rekontruksi ini, para tersangka akan memerankan 6 adegan.
"Mulai dari membuang Handphone sampai dengan membakar baju," lanjutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam dua reka adegan sebelumnya, pembunuhan Hakim Jamaluddin yang diperankan langsung oleh tersangka otak pelaku pembunuhan Zuraidah Hanum.
Baca: Pelajar SMA Bunuh Begal Demi Lindungi Pacar Terancam Penjara Seumur Hidup, Ini Kata Pihak Kejaksaan
Sementara itu dua eksekutor yakni Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
Pada tahap pertama, pihak kepolisian yang menghadirkan para pelaku, melakukan rekonstruksi tentang perencanaan menghabisi nyawa Jamaluddin.
Di tahapan ke dua, pihak kepolisian kembali menghadirkan para pelaku, di mana reka adegan berlangsung di kediaman Jamaluddin.
Tak hanya itu, dalam tahap kedua ini, petugas juga menggelar rekontruksi pembuangan jasad Jamaluddin di Dusun II Desa Suka Damai Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Reza Bakar Pakaian dan Sepatu di Belakang Rumah, Setelah Habisi Nyawa Hakim Jamaluddin