Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menuturkan, dalam penyedikan langsung ke Purworejo, pihaknya turut melibatkan tiga guru besar ahli sejarah dan hukum pidana dari Universitas Diponogoro (Undip).
“Dari aspek sejarah, hukum, dan sosiologis, ternyata melenceng. Banyak warga resah karena kebiasaan dari pengikut KAS ini di antaranya menyanyi tengah malam dan menyalakan menyan (Dupa). Dua pelaku ini telah mendirikan KAS sejak tahun 2018,” tutur Irjen Pol Rycko kepada Tribunjateng.com dalam ekspose di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).
4. Janin dikubur
Sementara dikutip dari TribunMataram.com, Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia ternyata pernah hamil.
Kehamilan Fanni Aminadia diketahui setelah ditemukannya gundukan tanah yang dipenuhi bunga-bunga dan sesajen di rumah kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso di RT 05/RW 04 di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Sayangnya, janin yang dikandung sang Ratu Keraton Agung Sejagat ini tidak selamat dan meninggal dunia.
Fanni Aminadia yang pernah hamil dan mengalami keguguran ini juga telah diketahui oleh warga sekitar.
Pasalnya, kuburan janin Ratu Keraton Agung Sejagat ini selalu dipenuhi dengan bunga dan sesajen.
Menurut keterangan Camat Godean, Sarjono, Fanni mengalami keguguran saat usia kehamilannya memasuki 3 bulan.
"Iya, makam anaknya Ibu Fanni," ujar Camat Godean Sarjono , dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Minggu (19/1/2020).
Sarjono menyampaikan, dari informasi yang didapatnya, Fanni mengalami keguguran.
Saat itu kehamilanya sekitar tiga bulan.
Tidak diketahui penyebab Fanni keguguran.
"Enggak tahu penyebabnya, tapi tahu-tahu masyarakat itu ada laporan bahwa dikubur di situ," kata Sarjono.