"Dia juga menginginkan kurus. Akhirnya dia mulai mengurangi gula dan pola makannya lebih baik," kata Ade Rai.
"Pada dasarnya anaknya suka berolahraga, karena itu berat badannya menjadi turun," sambungnya.
Sementara itu, Ade Rai mengaku jarak tempat tinggalnya dengan Arya menjadi tantangan tersendiri selama latihan.
Pasalnya, saat ini ia tinggal di Bandung sedangkan Arya di Karawang.
Namun, Ade Rai tak kehabisan cara untuk dapat terus mendampingi sosok yang sudah ia anggap adik itu.
Ade Rai mengatakan, ia selalu memantau keadaan Arya melalui pesan teks Whatsapp dengan orangtua Arya.
"Kalau Arya ke Bandung latihannya di tempat saya. Saya kasih alat-alat juga supaya dia bisa latihan dirumah," ungkap Ade Rai.
"Saya juga koordinasikan selalu dengan orangtuanya karena Arya ini kan anak kecil. Kalau disuruh latihan menggunakan alat barangkali tidak paham," tambahnya.
Ditangani 13 dokter
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, jumlah dokter yang menangani Arya pun tidak tanggung-tanggung.
Diketahui, Arya ditangani 13 dokter spesialis, yang terdiri atas spesialis gizi, spesialis anak, tumbuh kembang, kejiwaan, dan ortopedi.
Kepala tim dokter yang menangani Arya, dr. Julistyo TB Djaisn SpA(K), sempat mengatakan pasien tidak memiliki komplikasi penyakit.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan lab dan fisik.
Sebelum Arya mendapatkan penanganan medis, sang ayah menceritakan anaknya bisa makan empat kali sehari.