"Saat di tower dua, tower pertama saya lihat di spion saya itu, di belakang ada satu unit sepeda motor berboncengan," imbuhnya.
ZA menambahkan, dirinya terus diikuti sampai akhirnya berhenti di kebun tebu.
"Saya mulai dipepet terus sampai ke tower terakhir, saya dipepet terus sampai ke kebun tebu yang sangat gelap," jelasnya.
"Lalu saya disuruh berhenti, saya kaget, di situ pikiran saya enggak enak," tambah dia.
ZA menuturkan, korban bernama Misnan mencabut kunci motornya.
"Misnan mencabut kontak saya, terus dia ke depan motor saya," katanya.
"Lalu si Ali Wafa ini (saksi) ke belakang temen saya lalu di kepung," lanjutnya.
Menurutnya, teman perempuan yang bersamanya waktu itu juga kaget dan menangis.
"Saat disuruh berhenti, temen saya nangis dan kaget," imbuh ZA.
Kemudian, ZA mengatakan kepada korban bahwa dirinya saat itu tidak membawa apa-apa.
Ia juga menawarkan ponsel miliknya kepada pelaku begal.
Baca: Siswa Bunuh Begal akan Dibina Selama 1 Tahun di LKSA Darul Aitam seperti Santri dan Tetap Sekolah
Namun, ZA memberi syarat, kunci motornya harus dikembalikan.
"Aku bilang nggak bawa apa-apa, 'Saya punya HP bawa aja kembalikan kunci motor saya'," kata ZA.
Menurutnya, Misnan tidak menerima tawaran itu, dia justru minta semua barang yang dibawa ZA dan teman dekatnya.