TRIBUNNEWS.COM - Terdakwa ZA (17), pelajar yang membunuh begal karena membela teman dekatnya, mengungkapkan kronologi lengkap saat dia bertemu dengan dua begal.
ZA mengaku mendapat dukungan dari teman-teman sekolah dan gurunya atas proses hukum yang saat ini tengah berjalan.
Namun, ia menyebut, teman-temannya kaget atas perbuatannya.
"Respons teman-teman sempat kaget juga, enggak nyangka kalau saya melakukan itu," ujar ZA, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (22/1/2020).
"Sejauh ini guru-guru merespons, men-support," lanjutnya.
Kronologi Kejadian
Za mengatakan, saat malam kejadian, dia sedang bersama teman dekatnya ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/9/2019) lalu.
"Awalnya, habis maghrib saya dan temen deket saya ke (stadion) Kanjuruhan melihat konsernya Anji," kata dia.
Baca: Sempat Terancam Hukuman Seumur Hidup, Pelajar yang Bunuh Begal Divonis Pembinaan Layaknya Santri
Lalu, ia mengajak teman dekatnya itu kembali ke rumah setelah mendapat telepon dari ibunya.
"Saya cuma berkeliling saja, karena waktu itu, ibu saya juga telepon saya, 'ayo kita pulang', saya ke temen saya," ungkapnya.
"Saya pulang enggak terlalu malam, saya pulang sekitar Isya," lanjut ZA.
Ia menuturkan, dirinya melewati jalan pintas yang biasanya ia lewati saat pulang ke rumah.
"Saya lewat jalan pintas, karena di depan sangat ramai, saya juga sering lewat jalan pintas itu," ungkapnya.
Lalu, menurutnya, ada sepeda motor yang mengikutinya dan terus mendekati laju motornya.