News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Limbah Babi Cemari Sungai di Getasan, DLH Kabupaten Semarang Tunggu Hasil Uji Lab PDAM

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi C DPRD Kabupaten Semarang cek IPAL peternakan babi di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (24/1/2020) siang

Laporan Wartawan Tribun Jateng Akbar Hari Mukti

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang mengakui ada limbah babi yang mencemari sungai di Getasan Kabupaten Semarang.

Contohnya Sungai Parat yang diduga tercemar limbah babi.

Hal tersebut dari aduan masyarakat yang masuk ke DLH Kabupaten Semarang.

"Terkait aduan masyarakat, limbah diduga babi yang ada di Getasan. Kami sudah sidak ke Desa Tolakan, Kecamatan Getasan, ada 5 peternakan besar.

"Dari kelima itu, ada yang izinnya masih berlaku, ada juga yang sudah kadaluarsa atau habis masa berlakunya."

"Yang viral itu kalau dilihat dari kajiannya memang berasal dari limbah babi, kotorannya masuk ke sungai," papar Kabid Pengelolaan Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani.

Baca: Perempuan Buta dan Lumpuh di Semarang Terisolasi di Rumahnya Selama 27 Tahun

Baca: Tak Pernah Mandi dan Terisolasi Selama 27 Tahun Rambut Mbak Tiyah Gimbal Sepanjang 1,5 Meter

Baca: Tak Cuci Baju Berhari-hari hingga Mengungsi, Begini Kisah Pilu Warga Kota Malang Krisis Air Bersih

Saat sidak peternakan babi bersama Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Jumat (24/1/2020), pihaknya akan menindaklanjutinya.

Meski sungai tercemar, untuk sumber penampungan air PDAM, masih aman.

Meski begitu pihaknya masih akan meminta hasil uji lab PDAM yang keluar pada Senin (27/1/2020).

Disinggung terkait populasi babi di peternakan babi di Getasan, Kabupaten Semarang, menurutnya tak bisa pihaknya cek satu per satu secara kontinue.

"Misal mereka seharusnya memiliki 1.500 babi, tetapi ternyata di lapangan melebihi itu, kami tidak dapat mengeceknya," jelasnya.

Ia pun meminta peternak babi untuk memiliki IPAL sesuai populasi babi di peternakannya.

Jika per babi mengeluarkan limbah 2 kilogram setiap hari, padahal jumlah babi ada 1.500 hingga 2 ribu, IPAL harus dipastikan bisa menampung semua limbah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini