TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Satu unit mobil minibus jenis Daihatsu Sigra berwarna putih dengan nomor polisi BN 1505 WE terbakar di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Pilang, Desa Dukong, Jumat (24/1/2020).
Pengemudi mobil Ahmad Sutar warga Desa Juru Sebrang Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, dan anaknya yang masih balita, Askara dilarikan ke rumah sakit.
Keduanya mengalami luka bakar akibat peristiwa kebakaran dari mobilnya.
Ahmad Suntar warga Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjungpandan, dilarikan ke RSUD Marsidi Judono.
Sedangkan anaknya Askara dibawa ke RS Utama
Dilansir Posbelitung.co, Irfan yang merupakan kakak ipar korban mengatakan dari pengakuan Ahmad Suntar, mobilnya terbakar karena konsleting listrik di bagian pengapian.
Saat itu, Ahmad Suntar mengisi BBM di SPBU.
Sedangkan anaknya, Askara sedang menonton video Youtube di handphone.
Kemudian lanjut Irfan, setelah mengisi BBM, Suntar pun membuka pintu mobil. Tiba-tiba muncul api.
Handphone yang sedang dipegang oleh anaknya mendadak panas.
Kemudian langsung meledak.
Api pun semakin membesar hingga membakar mobil.
"Kami saja terkejut mendapat kabar setelah sholat jumat tadi," kata Ifan (24) kepada posbelitung.co, Jumat (24/1/2020) sore di RSUD Marsidi Judono.
Warga Dorong Mobil Keluar SPBU
Pegawai SPBU Jalan Pilang, Desa Dukong Junaidi mengatakan, kejadian terjadi sekitar jam 10.45 WIB sesudah mobil mengisi BBM jenis premium sebanyak 40 liter.
Setelah mengisi BBM dan mau keluar dari SPBU mobil tersebut menimbul percikan api.
Saat itu juga langsung terdengar suara dentuman tidak jauh dari stasiun pompa nosel pengisian BBM.
Warga disekitar SPBU langsung menyuruh pengemudi keluar pengemudi.
Sementara lainnya menyelamatkan korban dan langsung mendorong mobil tersebut keluar dari halaman SPBU.
"Ada dua orang didalam mobil, sopir dan anak kecil. Penyebab terbakarnya diduga konsleting listrik pada mobil karena pada saat mengisi BBM pemilik dalam keadaan mengecas Handphone dan anak kecilnya sedang bermain handphone," kata Junaidi kepada Posbelitung.co.
Dua Unit Damkar
Wakil Komandan Regu II Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung Hairudin mengatakan usai menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian.
BPBD menurunkan dua armada mobil damkar dan sembilan personel guna memadamkan mobil tersebut.
"Kami mendapat telpon sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung berangkat, dua mobil stand by," kata Hairudin.
Api pun berhasil dipadamkan.
Kondisi mobil rusak parah akibat kebakaran tersebut.
Menurutnya, dugaan sementara penyebab terbakarnya mobil tersebut akibat korsleting listrik dikabel pengapian mobil sehingga menimbulkan percikan api.
"Tidak ada korban jiwa yang meninggal, tapi pengemudi mobil dibawa kerumah sakit akibat luka bakar," ungkap Hairudin.
Periksa CCTV
Untuk mengungkap penyebab kebakaran, Polsek Tanjungpandan sudah memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian.
Kemudian polisi juga mengecek rekaman CCTV yang ada di SPBU.
"Tim identifikasi dari Polres Belitung sudah melakukan pemeriksaan terhadap mobil tersebut," ujar Kapolsek Tanjungpandan AKP Poltak S.T Purba.
Dari hasil olah TKP, keterangan saksi dan rekaman CCTV, sementara penyebab mobil tersebut terbakar karena konsleting listrik pada pengapian mobil.
Radiasi handphone yang digunakan oleh anak korban saat mengisi BBM juga memicu terjadinya kebakaran hingga menyebabkan mobil terbakar.
"Akibat kejadian ini pengemudi dan anaknya mengalami luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit," kata Kapolsek Tanjungpandan AKP Poltak S.T Purba kepada posbelitung.co, Jumat (24/1/2020).
Sementara itu untuk total kerugian akibat kebakaran belum bisa dipastikan.
Pemilik mobil masih trauma dan belum bisa diambil keterangan.
Korban Alami Luka Bakar
Irfan mengatakan korban Ahmad Suntar akibat kejadian mobilnya terbakar di SPBU mengalami luka bakar di bagian leher, wajah, dan tangan sebelah kanan.
Sedangkan anaknya Askara yang masih belum diketahui mengalami luka bakar di bagian mana saja.
Kedua korban bapak dan anak ini dilarikan ke rumah sakit yang berbeda.
Ahmad Suntar dibawa ke RSUD Marsidi Judono, sedangkan anaknya Askara di RS Utama.
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Marsidi Judono dr. Gusnur mengatakan, pada saat dibawa kerumah sakit korban Askara mengalami luka di bagian wajah, leher, lengan kanan hampir semuanya, dan lengan kiri sebagian,
Bagian tubuh yang terbakar ini diperhitungkan secara medis hanya sekitar 19-20 persen saja.
"Saat ini pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan dan memberikan terapis," kata dr.Gusnur kepada posbelitung.co, Jumat (24/1/2020).
Ia mengungkapkan, terkait kesembuhan korban pihaknya tidak bisa memprediksi, sebab respon tubuh setiap orang mempunyai perbedaan.
"Diprediksi kemungkinan 2-3 hari, tergantung Dokter penanggung jawab pelayanannya, itu juga belum pasti," ungkap dr.Gusnur.
Lebih jauh, ia menambahkan adapun obat yang diberikan seperti anti biotik, salap, dan yang terpenting adalah cairan.
Sebab luka bakar gampang menguap dan menyebabkan dehidrasi pada kulit sehingga mengelupas.
"Jadi apabila tidak diberikan cairan takutnya menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang tidak tertahankan," ujar dr.Gusnur (Posbelitung.co/Ferdi)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mobil Terbakar di SPBU saat Anak Main Handphone, Buka Pintu Tiba-Tiba Meledak dan Terbakar