Tapi ia membuat kebiasaan merokok itu sebagai sesuatu yang rasional yang dampaknya tidak akan sebesar itu.
Sama halnya ketika perempuan berselingkuh, ia merasionalkan perbuatan itu.
3. Untuk mengurangi rasa bersalah dengan mengganti “diri”
Perselingkuhan perempuan juga bisa terjadi karena ia mampu membagi dirinya menjadi dua kepribadian.
Ibarat menggunakan topi yang berbeda.
Jika di luar, ia menggunakan “topi perselingkuhan”.
Sekembalinya di rumah, ia mengenakan “topi istri”.
Cara ini dipakainya untuk mengurangi rasa bersalah.
4. “Saya memang orang yang buruk, kok”
Ia sudah memutuskan bahwa ia adalah pasangan yang buruk bagi pasangannya.
So, berselingkuh juga adalah bagian keburukan itu.
Ia mengizinkan dirinya sendiri untuk berselingkuh.
Semua alasan itu sebetulnya tidak dapat dibenarkan.
Namun, inilah keempat alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan teman saya tadi atau mungkin yang kita pertanyakan selama ini.
Dan tentu saja dengan mengetahui kecenderungan-kecenderungan ini, kita bisa lebih bijaksana dalam mempertahankan komitmen dan kesetiaan pada pasangan, kan?(tribun-timur.com/intisari)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Astaga! Pak Polisi dan 'Ibu Kantin' Polsek Dipergoki Suami Hubungan Intim, Baru Saja Terjadi dan TKP